Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mendesak Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta maaf kepada Khoiruddin Aritonang, sebagai buntut tindakan menjewer kuping pelatih biliar itu di hadapan forum.
Habiburokhman menilai, permintaan maaf dari akan Edy bisa menyelesaikan persoalan yang ada.
"Saran saya beliau minta maaf saja agar tidak ada yang merasa disakiti dan dipermalukan," kata Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Sementara itu, terkait tindakan Edy, menurut Habiburokhman mungkin sang gubernur memikiki tujuan baik.
Baca Juga: Gerindra Disarankan Punya Opsi Tokoh Lain Selain Prabowo Subianto Untuk Pilpres 2024
Seharusnya, jika ada teguran dari pimpinan kepada bawahan dalam konteks edukasi dan disiplin, Habiburokhman menyarankan hal tersebut dilakukan di ruang internal dan tertutup.
"Tetapi itu kan di ruang terbuka, dan juga si pelatih biliar juga bukan anak buah langsung, jadi gak bisa diperlakukan demikian," kata Habiburokhman.
Diketahui, tindakan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang menjewer kuping hingga mengusir pelatih biliar, Khoiruddin Aritonang tampaknya bakal berbuntut panjang.
Pasalnya, pria yang akrab disapa Choki ini akan melaporkan Edy ke Polda Sumut. Choki mengaku merasa dipermalukan Edy di depan umum.
"Iya, saya akan melaporkannya ke Polda Sumut. Saat ini sedang teken kuasa (dengan pengacara)," kata Choki kepada SuaraSumut.id, Rabu (29/12/2021).
Baca Juga: Profil Edy Rahmayadi: Gubernur Sumut yang Jewer dan Usir Pelatih Biliar
Dirinya akan melaporkan Edy dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan.
"Pasal perbuatan tidak menyenangkan, rencana besok (Kamis 30 Desember) buat laporan ke Polda Sumut," katanya.
Choki juga balik mengecam tindakan Edy yang menjewer telinga dan membuatnya malu.
"Aku bingung, apa yang harus ditepuk tangankan dari beliau. Toh semua-semuanya biasa aja, jadi kenapa hanya karena tidak tepuk tangan, jadi kena marah di depan orang ramai," kata Choki.
Choki menilai, selama ini perhatian Pemprov Sumut di cabang olahraga biliar sangat minim. Dia pun heran terkait perilaku Edy yang ngamuk hanya karena dirinya tidak tepuk tangan.
"Minim perhatian terhadap dunia olahraga, tapi gila hormat dan tepukan tangan dari penggiat olahraga. Hal spektakuler apa yang dibuatnya, sehingga penting kali tepuk tangan," katanya.