Suara.com - Banjir yang melanda memang bisa melenyapkan berbagai barang berharga. Seperti buku-buku di gudang toko buku terbesar yang akhirnya terbuang sia-sia.
Akibat banjir yang melanda Malaysia, jutaan buku harus dibuan karena tak bisa diselamatkan.
"Sebanyak sekitar 2 juta buku di gudang BookXcess dibuang akibat banjir pekan lalu di Shah Alam, 27 Desember 2021," tulis akun @sadiqasyraf di akun Twitternya.
Shah Alam, Selangor, Malaysia menjadi salah satu wilayah banjir terparah yang mulai terjadi pada Jumat (17/12/2021).
Baca Juga: Periksakan Murid yang Hidungnya Berdarah, Guru Kecewa, Nakes Puskesmas Malah Tertawa
Atas peristiwa tersebut, berbagai pegawai mengais memilihi buku-buku dari gundukan yang masih terselamatkan.
Pada thread yang diunggah, akun @sadiqasyraf juga membagikan potret para pekerja yang membersihkan area terkena dampak.
Para pekerja juga sedang memilah buku-buku yang rusak dan membersihkan area yang terkena dampak.
"Menurut Andrew Yap, pendiri BookXcess dan Big Bad Wolf Books, pekerjaan ini mungkin memakan waktu setidaknya satu minggu hingga satu bulan," tulis @sadiqasyraf.
"Ini adalah mimpi buruk bagi pecinta buku," imbuhnya.
Baca Juga: Bukan Pikap, Tukang Sayur Jualan Pakai Mobil Tak Biasa, Warganet: Orang Kaya Gabut
Unggahannya tentu mendapatkan berbagai respons dari warganet.
"Sangat sedih. Semoga semangat membaca buku tidak terbuang sia-sia juga," komentar warganet.
"Sedih lihatnya ya, semoga bisa diganti," imbuh warganet lain.
"Bukankah seharusnya ada karelawan atau siapapun untuk mengambil buku-buku itu. Kali aja ada yang menyimpannya dan meletakkannya di toko buku bekas atau apalah gitu," tulis warganet di kolom komentar.
"Saya berharap gudang diasuransikan. Yang saya tahu mereka harusnya punya asuransi," tambah warganet.
"Sayangnya, kita tidak dapat mendaur ulang buku basah," timpal lainnya.
Cuitan tersebut telah disukai dan di retweet ratusan kali di Twitter.