Suara.com - Di era digitalisasi saat ini banyak bermunculan startup baru yang berhasil menjadi start up unicorn, decacorn hingga hectocorn. Tahukah kamu apakah perbedaan unicorn, decacorn hingga hectocorn?
Unicorn, decacorn dan hectocorn adalah istilah-istilah yang ada dalam dunia startup. Apa pengertian ketiganya dan apa perbedaan Unicorn, Decacorn dan Hectocorn? Simak ulasan lengkapnya di bawah!
Pengertian Unicorn, Decacorn dan Hectocorn
Setiap tingkatan pendanaan yang terjadi pada startup dapat dilihat berdasarkan besaran valuasi yang terjadi di dalamnya. Berikut adalah pengertian Unicorn, Hectacorn dan Hectocorn yang perlu anda ketahu
1. Unicorn
Jenis tingkatan keempat ini mungkin menjadi salah satu tingkatan startup yang cukup familiar di telinga kita, pasalnya dalam beberapa bulan ini sedang gencar-gencarnya diberitakan bahwa ada beberapa startup asal Indonesia yang sudah menyentuh level ini.
Dalam tingkatan level Unicorn nilai valuasi yang digunakan sebagi indikator adalah senilai USD$ 1 miliar – USD$ 10 miliar atau jika dirupiahkan adalah sebesar 10,47 triliun. Perusahaan startup nasional yang masuk dalam kategori unicorn adalah Gojek, Tokopedia, OVO, Traveloka, JD.id dan Bukalapak.
2. Decacorn
Salah satu faktor yang memepengaruhi pergerakan sebuah perusahaan startup adalah investor, semakin besar asset dari investor maka akan semakin besar pula startup tersebut. Sedangkan untuk tingkatan decacorn nilai valuasi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan startup adalah sebesar USD$ 10 miliar hingga kurang dari USD$ 100 miliar.
Baca Juga: Decacorn: Pengertian Beserta Perbedaan dengan Unicorn
Kabar terbaru menyebutkan bahwa gojek saat ini sudah resmi masuk dalam tingkatan decacorn dengan nilai valuasi sebesar USD$ 18 miliar atau Rp 257 triliun.