Lebih lanjut, ibu ini pernah membuat laporan ke Polres Jakarta Utara pada 2020. Laporan itu kemudian dilempar ke Polres Metro Bekasi lantaran peristiwa itu bermula di wilayah hukum Polres Metro Bekasi.
Meski sudah dilempar, tidak ada kelanjutan atas kasusnya hingga tahun 2021 yang sebentar lagi akan segera berlalu ini.
Uangnya sudah habis untuk biaya operasional pengurusan motor. Bahkan, orang tua dari Sita ini sampai rela menjual gabahnya demi Sita bisa bolak-balik Jakarta-Klaten.
"Semoga Pak Kapolri bisa mendengar cerita saya ini, Pak. Saya mohon. Saya hanyalah seorang tukang bubur yang ketika mencari keadilan dipersulit dan mahal," pungkasnya.
Melihat curahan hati pilu ibu penjual bubur ini, warganet pun lantas menuliskan beragam tanggapan mereka.
"Memang harus viral dulu baru ditindak .. begitulah sistemnya. Semoga segera dapatkan keadilan yaa bu," tulis salah seorang warganet.
"Lagi-lagi oknum. Ini si oknum aja nggak takut sama peringatan kapolri apalagi orang lain. Ayo pak #kapolrilistyosigitprabowo benahi betul tu pasukan bapak yang nggak becus...biar citra polri baik di mata masyarakat..#bravopolri," tulis warganet.
"Harus di VIRALKAN baruuu deh ditanggapi. Kebiasaan," ujar warganet.
"Masak setiap kasus harus diviralin dulu sih.. gimana pak Sigit..??," sahut warganet lain.
Baca Juga: Viral Pria Minta Uang Parkir di Sudirman, Klaim Sudah Koordinasi Sama Satpol PP