Penutupan Sekolah dan Kesenjangan Digital Memaksa Banyak Anak Putus Sekolah

SiswantoBBC Suara.Com
Selasa, 28 Desember 2021 | 14:15 WIB
Penutupan Sekolah dan Kesenjangan Digital Memaksa Banyak Anak Putus Sekolah
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Survei menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua ingin sekolah dibuka kembali sesegera mungkin.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pendidikan Daerah Terpadu India angka putus sekolah di tingkat sekolah menengah mencapai 17%.

"Pertama, secara relatif, proporsi yang lebih tinggi dari anak-anak yang saat ini tidak terdaftar dalam kelompok usia yang lebih muda mungkin disebabkan oleh fakta bahwa orang tua menunggu sekolah dibuka dan ketakutan akan infeksi mereda sebelum mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah," Rukmini Banerji, CEO Yayasan Pendidikan Pratham, mengatakan kepada DW.

"Namun, untuk mengamati apakah peningkatan pendaftaran ini diterjemahkan menjadi kehadiran yang berkelanjutan, pengumpulan data yang tepat waktu akan diperlukan bersama dengan ketersediaan data kehadiran publik," tambah Banerji.

Kesenjangan digital memperburuk masalah

Dilaporkan anak perempuan sangat terpengaruh oleh penutupan sekolah.

Menurut ringkasan kebijakan forum Hak Nasional atas Pendidikan, 10 juta anak perempuan berpotensi mengalami putus sekolah menengah.

Organisasi tersebut memperingatkan bahwa pandemi juga dapat berdampak secara tidak proporsional pada anak perempuan dengan menempatkan mereka pada risiko pernikahan dini, kehamilan dini, kemiskinan, perdagangan manusia, dan kekerasan.

Menurut UNESCO, durasi penutupan sekolah di India termasuk yang terlama di dunia.

Baca Juga: Perayaan Natal di India diganggu Oleh Kelompok Garis Keras Hindu

Meskipun kegiatan belajar mengajar kemudian dilakukan secara daring, jutaan anak dari keluarga miskin tetap dirugikan karena mereka tidak memiliki akses ke perangkat digital dan internet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI