Suara.com - Pemerintah mengumumkan adanya satu kasus Covid-19 varian Omicron dengan transmisi lokal pertama di Indonesia. Kasus tersebut dikatakan transimisi lokal karena pasiennya sama sekali tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri atau terlibat kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.
1. Pasien Asal Medan Sedang Mengunjungi Jakarta
Pasien merupakan pria, 37 tahun, asal Medan. Beserta istrinya datang ke Jakarta pada 6 Desember 2021. Mereka kerap mengunjungi Jakarta setiap satu kali dalam sebulan.
Sepekan setelahnya, pria tersebut sempat mengunjungi sebuah restoran di kawasan SCBD. Dalam situasi ini, yang bersangkutan belum dinyatakan positif Covid-19 karena memang belum menjalani tes.
Baca Juga: Tinggal di Apartemen, Cerita Pasien Omicron Asal Medan Menolak Dievakuasi Petugas
"Kemudian 17 Desember sempat mengunjungi salah satu restoran di SCBD," kata Nadia dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa (28/12/2021).
2. Varian Omicron Diketahui Pada Akhir Desember
Pria tersebut lantas hendak kembali ke Medan. Sebelum itu, ia harus menjalani tes antigen sebagai salah satu syarat perjalanan.
Hasil dari tes tersebut menunjukkan kalau yang bersangkutan positif Covid-19. Dengan hasil itu, maka pria tersebut harus menjalani tes PCR. Adapun varian Omicron baru diketahui setelah hasil tes laboratiumnya ke luar.
"Lalu dilakukan PCR pada tanggal 20 Desember dan konfirmasi Omicron didapatkan laboratorium pada 26 Desember 2021," ujar Nadia.
Baca Juga: Tak Bergejala, Ini Alasan Kemenkes Isolasi Pasien Transmisi Lokal Varian Omicron di RS
3. Sempat Menolak Dibawa ke RSPI Sulianti Saroso
Sejak dinyatakan positif Covid-19, yang bersangkutan memilih untuk tinggal di apartemennya di kawasan Jakarta Utara. Pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta baru mencarinya setelah hasil lab ke luar yang menyatakan kalau pria tersebut terpapar Omicron.
Saat didatangi petugas, yang bersangkutan sempat menolak. Nadia tidak menyebut alasan pria tersebut melakukan penolakan.
Akhirnya petugas dari Dinkes DKI Jakarta melalui puskemas setempat mencoba untuk persuasif terhadap yang bersangkutan. Sampai akhirnya, pria itu mau untuk menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso.
"Jadi memang awalnya yang bersangkutan menolak untuk dilakukan evakuasi tapi saat ini sudah cukup kooperatif dan sudah berkenan juga untuk melakukan pemeriksaan swab ulang," tuturnya.
4. Tracing Dilakukan Kepada Kontak Erat
Setelah adanya penularan Omicron dengan transmisi lokal, Kementerian Kesehatan akhirnya melakukan tracing kepada orang-orang yang sebelumnya sempat kontak erat dengan pria tersebut.
Pertama, Dinkes DKI Jakarta berkoordinasi dengan Dinas Kemenparekraf untuk melakukan tracing di restoran di SCBD yang pernah dikunjungi pria tersebut. Selain itu, upaya tracing juga dilakukan di lingkungan tempat tinggal yang bersangkutan serta tempat-tempat lain yang pernah dikunjungi olehnya.
"Selanjutnya tentunya selain itu juga akan dilakukan tracing kepada tenaga kesehatan dan kontak erat di mana yang bersangkutan melakukan pemeriksaan PCR yaitu di RS dan lab yang melakukan tes PCR serta antigen kepada yang bersangkutan,".