Datangi Rumah Salsabila dan Handi, KSAD Dudung Minta Maaf dan Janji Kawal Proses Hukum

Senin, 27 Desember 2021 | 17:37 WIB
Datangi Rumah Salsabila dan Handi, KSAD Dudung Minta Maaf dan Janji Kawal Proses Hukum
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendatangi rumah duka Handi di kawasan Limbangan, Garut. Kedatangan Jenderal Dudung untuk menyampaikan minta maaf dan duka cita atas meninggalnya Handi. [Dok. Dispenad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan permintaan maaf dan rasa duka cita atas meninggalnya Salsabila dan Handi yang menjadi korban tabrak lari oleh aparat TNI AD di kawasan Nagreg, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).

Diketahui, keduanya akhirnya dibuang dan ditemukan di Sungai Serayu kawasan Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.

Ucapan maaf tersebut disampaikan Jenderal Dudung kepada keluarga masing-masing almarhum dan almarhumah di kediaman masing-masing.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Chandra Kirana Rahma Dudung Abdurachman berziarah ke makam Salsabila, salah satu korban kecelakaan yang dilakukan tiga prajurit TNI AD di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (27/12/2021). [Dok. Dispenad]
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Chandra Kirana Rahma Dudung Abdurachman berziarah ke makam Salsabila, salah satu korban kecelakaan yang dilakukan tiga prajurit TNI AD di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (27/12/2021). [Dok. Dispenad]

Kedatangan Dudung tersebut ditemani sang istri yang menjabat Ketua Umum Persit Chandra Kirana, Rahma Dudung Abdurachman.

Baca Juga: 3 Prajurit TNI Buang Jasad Korban Tabrak Lari Dianggap Keji, KSAD Dudung: Layak Dipecat!

Mereka mendatangi rumah keluarga Salsabila di Kampung Tegal Lame, Desa Ciaro, Kecamatan Nagrek, Kabupaten Bandung. Setelah itu, Dudung beserta rombongan juga mendatangi kediaman keluarga Handi di Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Limbangan, Kabupaten Garut.

"Selaku pembina kekuatan TNI AD, saya akan bertanggung jawab atas penegakan hukum kepada tiga oknum prajurit TNI AD yang terlibat dan menyerahkan penyelesaiannya berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku di dalam Sistem Peradilan Militer sesuai dengan UU Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer," kata Dudung dalam keterangan resminya, Senin (27/12/2021).

Dudung juga memastikan, TNI AD akan terus mengawal proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku dengan tegas dan transparan, untuk memperoleh kepastian hukum dan rasa keadilan sesuai dengan fakta-fakta di peradilan nantinya.

Sedangkan untuk sanksi terhadap ketiga oknum prajurit  tersebut, Dudung mengatakan bahwa TNI AD akan menyesuaikan dengan putusan Pengadilan Militer.

Apabila pengadilan memutuskan adanya pidana tambahan pemecatan, maka KSAD akan menindaklanjuti proses pemecatan secara administratif.

Baca Juga: Setuju Prajurit TNI Penabrak Dua Sejoli Dipecat, KASAD: Sudah di Luar Batas Kemanusian

Selain mendatangi keluarga Salsabila dan Handi, Dudung juga menyempatkan diri untuk melakukan ziarah ke makam almarhum.

Sebelumnya diberitakan, pasangan kekasih Handi dan Salsabila dikabarkan menghilang usai ditabrak di Jalan Raya Bandung–Garut tak jauh dari rumahnya pada Rabu (8/12/2021).

Hingga hampir sepekan, akhirnya jasad Handi ditemukan di Sungai Serayu, Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo Banyumas pada Senin (13/12/2021).

Sementara kekasihnya, Salsabila ditemukan pula dalam kondisi tak bernyawa di Sungai Serayu, Dusun Bleberan, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap pada Sabtu ( 11/12/2021). Keduanya dibuang oleh para pelaku setelah dibawa kabur pasca mengalami kecelakaan.

Pun pelaku yang menabrak dan membuang jasad Handi-Salsabila terungkap, ketiga pelaku merupakan personel TNI AD. Mereka kini tengah menjalani penyidikan di dua wilayah berbeda.

Tiga pelaku yang dimaksud ialah Kolonel Infanteri P yang bertugas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka, Kopral Dua DA dan Kopral Dua Ahmad yang bertugas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro.

"Kolonel Infanteri P tengah jalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Merdeka, Manado, Kopral Dua DA dan Koprasl Dua Ahmad tengah jalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Prantara Santosa dalam laporannya yang dikutip Suara.com, Jumat (24/12/2021).

Setidaknya, terdapat sejumlah pelanggaran yang dilakukan tiga anggota TNI AD tersebut. Pelanggaran yang dimaksud ialah Pasal 310 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya dengan ancaman pidana maksimal 6 tahun dan pasal 312 dengan ancaman pidana penjara maksimal 3 tahun.

Selain itu, mereka juga melanggar Pasal 181, Pasal 359, Pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal seumur hidup.

Lebih lanjut, Prantara juga mengungkap kalau Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah memerintahkan apabila ketiga anggota TNI tersebut dipecat dari jabatannya.

"Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah menginstruksikan penyidik TNI dan TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk memberikan hukuman tambahan pemecatan dari dinas militer kepada 3 oknum anggota TNI AD tersebut."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI