Suara.com - Sopir taksi online, GrabCar berinisial GF (47) akan melaporkan balik penumpang wanita berinisial NT (25) yang mengaku sebagai korban penganiayaan dan pelecehan. Dia hendak melaporkan balik korban dengan tudingan telah melakukan pengancaman.
Pengacara GF, Siprianus Edi Harbum menyebut pihaknya akan melaporkan balik NT ke Polda Metro Jaya, hari ini.
"Kami rencana hari ini laporan ke Polda soal ITE dan pengancaman yang mengaku tentara," kata Edi kepada wartawan, Senin (27/12/2021).
Menurut Edi, NT telah melakukan pengancaman terhadap keluarga GF. Ancaman itu dilakukan seusai kliennya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan dan pelecehan seksual.
Baca Juga: Jalan Buntu Kasus Pelecehan Pegawai KPI: Suami Simpan 'Luka' hingga Istri Keguguran
"Kami sudah print out ancaman lewat WhatsApp itu yang membuat istri dan anaknya tidak tenang. Diancam dibunuh, akan kami habisi. Itu yang membuat kami kok kalau Anda percaya hukum, Anda sudah lapor polisi itu sudah jalan yang bagus. Kenapa harus ambil tindakan di luar itu," katanya.
Edi sendiri meyakini kalau NT bukan dari keluarga tentara. Dia menduga yang bersangkutan membawa nama institusi TNI untuk menakuti kliennya.
"Kalau dugaan kami dia bukan tentara, tapi bawa-bawa tentara," ujarnya.
Gegara Muntah
NT sebelumnya mengaku telah dilecehkan hingga dipukul oleh sopir GrabCar hingga kisahnya ini viral di mediasosial. Pemicu daripada peristiwa ini diduga karena korban muntah.
Baca Juga: Pukuli dan Lecehkan Penumpang Wanita, GJ Sopir Grabcar Akhirnya Dibekuk di Mal
Pengakuan ini dibagikan oleh korban lewat akun Instagram @noviatambrani. Dia mengunggah foto luka pada pelipisnya, hingga foto terduga pelaku berinisial GJ.
Dalam keterangannya, peristiwa ini disebut terjadi pada Jumat (24/12) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari saat korban dan saudaranya menggunakan jasa GrabCar. Dalam perjalanan, korban sempat meminta sopir berhenti ke tepian jalan karena mual dan ingin muntah.
Namun, kata NT, sopir tersebut acuh. Sampai akhirnya dia membuka jendela mobil dan memuntahkannya keluar.
"Sama sekali enggak kena bagian dalam mobil," tuturnya seperti dikutip Suara.com, Jumat (24/12/2021).
Setelah kejadian itu, sepanjang jalan sopir sekaligus terduga pelaku itu ngedumel kepada korban. Karena merasa bersalah, korban pun telah menyampaikan kepada sopir tersebut akan bertanggungjawab dengan memberikan uang untuk mencuci mobil.
Setiba di tujuan, korban sesuai janjinya memberikan uang tips Rp100 ribu kepada pelaku. Namun, yang bersangkutan justru meminta lebih, yakni sebesar Rp 300 ribu.
"Terus dia turun dari mobil dan langsung pegang-pegang cici gua sambil mengancam akan bawa teman-temannya dan keroyok kita," tuturnya.
Tak cuma itu, NT mengaku sopir tersebut juga melakukan pelecehan terhadapnya. Pria berinisial GJ itu disebut merangkul, memeluk, dan memegang dagu hingga terkena payudaranya.
"Gua tepis dong tangan dia, langsung lah gua ditampar sama tuh sopir," ungkapnya.
NT dan saudaranya pun tak terima. Mereka selanjutnya melakukan perlawanan, namun justru terduga pelaku kembali melakukan penganiayaan.
"Tuh sopir malah langsung tendang gua di bagian perut," bebernya.
Kekinian, kata NT, dia telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Tambora, Jakarta Barat. Dia meminta kasus ini diusut secara tuntas.
"Sebenarnya lukanya nggak seberapa, cuma efek dari traumanya itu tiba-tiba saya dilecehkan dipegang payudara, ditendang, digampar. Kok ada orang seperti itu," pungkas NT.
Ditangkap
Tak lama setelah kejadian, GJ ditangkap oleh aparat kepolisian. Dia ditangkap di Mal Plaza Slipi Jaya, Jakarta Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Indra Zulpan menyebut GF ditangkap pada Jumat (24/12). Dalam kasus ini, sopir taksol itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"GJ ditangkap Jumat (24/12)," kata Zulpan kepada wartawan, Sabtu (25/12).