Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di Surabaya.
Hal itu dilakukan pemerintah supaya tidak ada penumpukan PPLN di Bandara Soekarno-Hatta serta antrean karantina di Jakarta.
Luhut menjelaskan, Bandara Juanda dan tempat karantina di Surabaya menjadi alternatif yang dibuat pemerintah untuk mengurai jumlah PPLN dengan tujuan Kota Pahlawan tersebut yang turun di Bandara Soekarno-Hatta.
Bandara Juanda juga tengah disiapkan untuk menjadi alternatif pintu masuk bagi pemenuhan kebutuhan logistik.
Baca Juga: Tinjau Bandara Soekarno Hatta, Kapolri Minta Pengawasan Ketat Karantina
"Karena kalau sampai 6 ribu (penumpang) yang masuk semua ke Jakarta itu akan repot karantinanya, jadi akan kita bagi nanti Surabaya dengan Jakarta," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kemenko Marves, Senin (27/12/2021).
Ia menyebut pengecekan terhadap tempat karantina di Surabaya sudah dilakukan. Di mana ia akan mengecek ulang untuk memastikan kesiapan dari tempat karantina tersebut.
Hal tersebut dilakukan pemerintah karena belajar dari masalah sebelumnya di mana terdapat penumpukan PPLN yang tiba di Bandara Soekarno Hatta. Antrean panjang tidak terelakkan dari para penumpang yang hendak melakukan karantina di RSDC Wisma Atlet, Jakarta pada Sabtu (18/12/2021).
"Berbagai perbaikan harus tetap dilakukan berbagai masalah juga ada sempat terjadi di bandara maupun di wisma karantina," katanya.
Baca Juga: Tarif Hotel untuk Karantina di Jabodetabek Mulai Rp6 Juta