Sejak diunggah hingga Minggu (26/12/2021) siang pukul 11.30 WIB, video itu sudah dibagikan sebanyak 1.990 kali.
"Subhanalloh, bisa jadi itu si pemilik foto orang yang baik, amanah, rajin ibadah dan bersedekah. Ini bisa dijadikan motivasi bagi yang lain," tulis akun Abi Nasy*** di kolom komentar.
Rencana Relokasi Pasar
![Petugas pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan di titik api yang membakar Pasar Induk Kroya, Kabupaten Cilacap, Jumat (24/12/2021). [Suara.com/Anang Firmansyah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/24/38992-pasar-induk-kroya-cilacap.jpg)
Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menilai perlu adanya perhatian khusus untuk para pedagang. Menurutnya kurang lebih ada 500 kios di Pasar Kroya yang terbakar.
"Kita mendata kurang lebih ada sebanyak 500 kios di Pasar Kroya yang terbakar. Oleh sebabnya kami sedang siapkan tempat untuk pedagang Pasar Kroya, memang harus sesegera mungkin. Ekonomi tidak boleh berhenti mengingat Pasar Kroya sebagai salah satu pintu utama distribusi bahan kebutuhan pokok di Cilacap," katanya kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).
Namun begitu, pemerintah belum bisa memastikan lokasi yang tepat untuk relokasi. Namun ada beberapa pilihan tempat yang bisa digunakan mengingat jumlah pedagang yang terdampak jumlahnya ratusan.
"Mungkin bisa saja di lokasi bekas Terminal Kroya yang terletak di Desa Karangmangu. Ataupun beberapa lokasi lapangan lain yang luas dan mampu menampung sebanyak 500 pedagang," ujar Bupati.
Keputusan lokasi relokasi baru bisa diambil setelah Bupati mengadakan rapat dengan Kepala Dinas Perdagangan dan Camat.
Terkini, lokasi pasar Kroya usai kebakaran sudah tidak memungkinkan lagi untuk ditempati. Sebab, seluruh atap di lantai dua jebol karena tidak kuat menahan panasnya api.
Baca Juga: 500 Lebih Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Induk Kroya, Pemkab Cilacap Siapkan Relokasi
Tatto mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses memadamkan api, termasuk relawan dan tim pemadam kebakaran dari Banyumas, Kebumen, dan Purbalingga. Karena api dapat dilokalisir tidak sampai ke rumah warga.