"Kebebasan, kepercayaan, tanggung jawab, mengenai hal ini perlu kita capai kesepahaman, juga dalam menghadapi persoalan-persoalan global lain, seperti krisis iklim."
Prihatin dengan situasi di Afghanistan dan Eropa Timur Steinmeier juga mengingatkan kembali keprihatinan dunia pada situasi di Afghanistan, terutama bulan Agustus dan September lalu, ketika Taliban mengambil alih kekuasaan.
"Kita juga tidak melupakan para serdadu yang kembali dari Afghanistan, juga mereka yang berada di sana dalam penderitaan dan kelaparan."
"Kita juga prihatin dengan berbagai perkembangan dunia yang tidak menentu, juga berita-berita dari Eropa Timur", kata Steinmeier tentang situasi mengkhawatirkan di Ukraina dengan pengerahan puluhan ribu pasukan Rusia di kawasan perbatasan dan penindasan oposisi di Belarus.
Mengakhiri pidato natalnya, Steinmeier mengingatkan peristiwa pada Natal 1968, ketika ia berusia 12 tahun dan Apollo 8 menjadi wahana berawak pertama yang mengorbit bulan.
Dari atas sana, Bumi kelihatan "mungil dan mudah terluka". Namun dari Bumi semua kemajuan telah dicapai, dan di Bumi ini kita sekarang hidup dan berkembang, "dengan segala kekhawatiran dan harapan, penderitaan dan kebahagiaan kita."
"Ketika itu ketiga astronaut Apollo 8 menutup pesan Natal mereka yang dikirim ke bumi dengan kata-kata: Tuhan menyertai kalian semua di Bumi yang baik."
Karena itu dia dan isteri juga menyampaikan salam dan selamat Natal, "semoga Bumi akan tetap baik bagi kita semua, dan kita semua mendapatkan masa depan yang baik." (hp/as)

Baca Juga: Update Covid-19 Saat Natal: Batam Nihil Penambahan Kasus