Suara.com - Terowongan Silaturahmi yang menjadi penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta belum bisa digunakan untuk umum meski telah rampung pembuatannya.
Kasubid Humas Masjid Istiqlal Saparwandi mengatakan Terowongan Silaturahmi bisa digunakan oleh masyarakat termasuk umat Kristiani, setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Karena Terowongan Silaturahminya belum diresmikan oleh presiden, sepertinya belum bisa digunakan Terowongan Silaturahminya yang tembus ke Gereja," ujar Saparwandi kepada Suara.com, Jumat (24/12/2021).
Kendati sudah rampung, Saparwandi menyebut masih ada beberapa yang harus diselesaikan.
Baca Juga: Tidak Tahu Kuota Dibatasi, Sejumlah Jemaat Tak Bisa Ikut Misa Natal di Gereja Katedral
Setelah seluruhnya rampung, Jokowi kata Saparwandi yang nantinya akan meresmikan Terowongan Silaturahmi.
"Sudah rampung dikerjakan, cuma ada beberapa finishing lah. Kemudian nanti baru diresmikan Presiden. Nunggu diresmikan Presiden. Kurang tahu Jadwalnya pak Jokowi," ucap dia.
Saat ditanya mengenai kepastian peresmian Terowongan Silaturahim, Saparwandi berharap segera diresmikan.
Namun ia memastikan bahwa peresmian Terowongan Silaturahmi dilakukan pada tahun 2022.
"Secepatnya. Mudah mudahan bisa segera diresmikan," tutur Saparwandi.
Baca Juga: Misa Natal di Gereja Katedral, Jemaat: Kami Bersyukur, Lebih Semarak Tahun Ini
Sementara itu Humas Keuskupan Agung Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie mengatakan Terowongan Silaturahmi secara fisik telah rampung.
Belum diresmikan Terowongan Silaturahmi kata Susyana lantaran masih ada pesan yang belum dikerjakan dan pesan yang diinginkan Imam Besar Masjid Istiqlal di dalam terowongan tersebut.
"Belum diresmiin. Secara fisik sudah , tetapi ada pesan yang belum dibuat jadi sedang dikerjakan. pesan yang diinginkan oleh imam besa. Jadi menunggu itu," tutur Susyana.
Susyana menyebut pesan yang ingin ditunjukkan di Terowongan Silaturahmi yakni pesan untuk tolerasi beragama.
"Itu juga bentuk nya akan diterjemahkan oleh kira-kira yang berkompeten. Intinya adalah pesan untuk toleransi," kata dia
Ia juga tak mengetahui pasti kapan Terowongan Silaturahmi akan diresmikan.
"Kita belum tahu kapan, kita masih menunggu," kata Susyana.
Untuk diketahui, pembangunan Terowongan Silaturahmi dimulai pada 15 Desember 2020 dengan anggaran Rp 37,3 miliar. Adapun Pengerjaan proyeknya dilakukan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk, manajemen konstruksi oleh PT Virama Karya, dan perencana oleh PT Yodya Karya.
Terowongan Silaturahmi memiliki panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 meter persegi, serta total luas shelter dan tunnel 226 meter persegi.