Suara.com - Warga Australia diperkirakan akan menghabiskan AU$79,8 miliar atau setara dengan Rp818 triliununtuk belanja sebelum dan setelah Natal 2021.
Survei dari lembagaAustralian Retailers Association (ARA) yang dilakukan bersama Roy Morgan memperkirakan warga Australia akan berbelanja sebesar AU$58,8 miliar sebelum Nataldan AU$21 miliar saat 'Boxing Day' dan setelahnyahingga15 Januari.
'Boxing Day' adalah harisaat toko-toko di Australia menggelar diskon besar-besaran, sehari setelah Natal.
MeskiPemerintah Australiamemberlakukan aturan jarak antar orang 2 meter persegi di dalam ruangan, namun pengusaha ritel mengatakan aturan initak akan menghalangi konsumen untuk berbelanja.
Baca Juga: 6 Negara yang Memiliki Tradisi Unik dalam Merayakan Natal
Di Negara Bagian New South Wales (NSW) dengan ibu kota Sydney, misalnya, Pemerintah akan menerapkan aturan jarak 2 meter antara orang mulai 27 Desember selama satu bulan. Begitu pula dengan kewajiban 'check in' menggunakan kode QR sebelum masuk ke toko.
Paul Zahra, direktur ARA,mengatakan lonjakan kasus COVID-19 belakangan ini tidak akan menghentikan orang berbelanja langsung di toko.
"Terkait dengan Omicron, para peritel bersikap waspada tapi tidak khawatir," kata Paul kepada ABC News.
"
"Dengan peningkatan jumlah kasus, konsumen jadi lebih berhati-hati, dan sebagian mengambil tindakan pencegahan ekstra," jelasnya.
"Baca Juga: 1,1 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek Jelang Natal
Menurut Paul, keamanan dan kebersihan pusat belanja menjadi protokol penting bagi konsumen dan pelaku usaha.
"Seperti yang mereka alami selama pandemi, para pengusaha akan beradaptasi dengan aturan kesehatan yang berubah," katanya.
ARA memperkirakan penjualan selama 'Boxing Day'akan naik 2,1 persen dibandingkan tahun lalu, atau naik 12,6 persen dibandingkan pra-pandemi 2019.
Australia mengalami rekor penjualan selama 'Black Friday' di bulan November lalu, meski banyak konsumen berbelanja secara online, namun masih lebih banyak yang ingin berbelanja langsung di toko.
Apa yang paling banyak diincar?
Riset dari Commonwealth Bank (CBA) pada awal bulan Desembermemperkirakan konsumen Australia akan menghabiskan total uang sebesarAU$4 miliar di pertama Boxing Day.
Survei yang dilakukan1 hingga 8 Desember, denganmelibatkan lebih dari 1.000 responden, menunjukkan 69 persen konsumen ingin belanja karena ada diskon.
CBA memperkirakan pakaian dan sepatu akan menjadi kategori barang yang paling banyak diincar oleh konsumen.
Untuk kategori barang ini, konsumen yang paling banyak berbelanja yakni perempuan berusia18 hingga 29 tahun.
Kategori pengeluaran terbesar berikutnya diperkirakan adalah barang teknologi, elektronik, barang kebutuhan rumah tangga serta mebel.
Di kategori ini konsumen pria berusia 30 hingga 39 tahun yang akan mendominasi.
CBA menyebutkan 40 persen dari orang yang disurvei telah memperkirakan berapa banyak uang yang akan mereka belanjakan.
Hasil survei menemukan warga rata-rata mau menghabiskan uang hinggaAU$557, atau sekitar Rp5,5 juta, naik 14 persen dibandingkan tahun lalu.
Terlepas dari peningkatan belanja online, CBA mengatakan hampir setengah konsumen Australia, yakni 41 perseningin berbelanja di tokodan 28 persen berencana belanja online dan di toko.
"Konsumen Australia suka belanja dan senang mendapatkan diskon," ujar manajer CBA Kate Crous.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News.