Perempuan Korban Pelecehan Seksual Driver Grabcar Tak akan Mau Berdamai

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 24 Desember 2021 | 14:30 WIB
Perempuan Korban Pelecehan Seksual Driver Grabcar Tak akan Mau Berdamai
ilustrasi pelecehan seksual. [envato elements]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Grab Indonesia membekukan akun driver Grabcar yang diduga melakukan pelecehan seksual dan penganiayaan terhadap penumpang perempuan berniisal NT, sementara investigasi terhadap kasus itu sedang berlangsung.

Kasus itu juga sedang dalam penanganan Kepolisian Sektor Tambora, Jakarta Barat, setelah korban melapor dini hari tadi.

“Laporan ini tengah ditindaklanjuti oleh tim kami di mana akun mitra pengemudi terlapor sudah dibekukan, dan investigasi lebih lanjut tengah berjalan sesuai standar prosedur dan kode etik perusahaan,” kata Hubungan Masyarakat Grab Indonesia Dewi Nuraini dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12/2021).

Grab Indonesia juga sudah menawarkan uang pengganti, biaya pengobatan yang telah dikeluarkan korban.

Baca Juga: Trauma Dipukul dan Dilecehkan, NT Tolak Pintu Damai dengan Driver GrabCar

Selain itu, perusahaan juga menawarkan bantuan hukum dan bantuan pemulihan psikologi terhadap NT.

NT menegaskan tidak akan bersedia damai dengan driver seandainya nanti driver meminta damai. Dia menyerahkan kepada proses hukum.

“Kalau damai kayaknya nggak sih, pengen dilanjut ke proses hukum sih, apapun alasannya,” kata NT.

“Meskipun ini hanya luka ringan, sebenarnya lukanya nggak seberapa, tapi efek dari traumanya.”

Saat ini, NT masih merasakan sakit pada rahang akibat pemukulan.

Baca Juga: Driver GrabCar Diduga Lakukan Pelecehan Seksual dan Penganiayaan, Bagaimana Kejadiannya?

“Kalau makan di rahang sebelah kanannya masih sakit,” kata NT.

Dia juga dipukul pada bagian perut serta ditampar pada bagian pipi.

“Ada di bagian perut kanan ada sedikit memar jadi kayak masih nyeri,” kata NT.

Bagaimana kasus terjadi?

Kasus dugaan pelecehan seksual dan penganiayaan terhadap penumpang perempuan yang dilakukan driver GrabCar berinisial GJ di Tambora sedang dalam penyelidikan polisi.

Kasus itu sampai ke kantor polisi setelah korban berinisial NT berani melaporkan apa yang dialaminya.

Kasus pelecehan seksual terhadap penumpang yang diduga dilakukan driver taksi online sebelumnya juga pernah terjadi di sekitar Jakarta. Terduga pelakunya driver GoCar berinisial HE (54). Dia sudah ditangkap Kepolisian Resor Bogor Kota.

Dalam kasus yang terjadi di Tambora, NT melaporkan kasusnya sekitar pukul 03.25 WIB.

Anggota polisi kemudian mendampingi NT melakukan visum ke RS Atmajaya.

"Kami lagi bergerak untuk mencari keberadaan pelaku," kata Kapolsek Tambora Komisaris Polisi Faruk Rozi.

Pelecehan seksual dan penganiayaan yang dialami NT terlebih dahulu viral di media sosial.

Melalui akun Instagram @noviatambrani, dia menceritakan sekitar pukul 02.00 WIB tadi, NT dan saudaranya memesan GrabCar.

Di tengah jalan, NT merasa mual dan meminta sopir untuk berhenti di tepi jalan.

Remaja Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Cengkareng Diduga Pernah Jadi Korban Pencabulan

Sopir tidak peduli. NT kemudian membuka jendela dan muntah di luar mobil.

"Sama sekali tidak kena bagian dalam mobil," katanya.

Menurut cerita NT, sepanjang jalan sopir ngedumel, meskipun NT sudah mengatakan memberikan uang untuk biaya cuci mobil.

Sampai di tempat tujuan, NT memberikan uang tip Rp100 ribu kepada sopir sesuai janji. Tetapi sopir malah ngelunjak dan meminta uang Rp300 ribu.

"Terus dia turun dari mobil dan langsung pegang-pegang cici gua sambil mengancam akan bawa teman-temannya dan keroyok kita," katanya.

NT mengaku dilecehkan sopir Grabcar berinisial GJ dengan cara dirangkul, dipeluk, dan dipegang dagu hingga terkena payudara.

"Gua tepis dong tangan dia, langsunglah gua ditampar sama tuh sopir," katanya.

NT dan saudaranya terpaksa melawan, tetapi sopir kembali melakukan penganiayaan.

"Tuh sopir malah langsung tendang gua di bagian perut," katanya.

Kasus itu kemudian dilaporkan ke Polsek Tambora dan korban meminta polisi mengusut sampai tuntas. [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI