Suara.com - Bersamaan dengan terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketua Umum Nahdlatul Ulama, KH Miftachul Akhyar pun terpilih sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026. Simak berikut profil KH Miftachul Akhyar.
Pemilihan Rais Aam dilakukan berdasarkan hasil musyawarah Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). Dari hasil musyawarah tersebut, KH Miftachul Akhyar kembali terpilih menjadi Rais Aam PBNU. Simak berikut profil KH Miftachul Akhyar.
Sebelum membahas lebih lanjut seputar profil KH Miftachul Akhyar, sebagian orang mungkin masih belum tahu apa itu Rais Aam. Rais Aam merupakan istilah untuk menyebut pemimpin tertinggi di dalam jam’iyah NU. Lengkapnya disebut Rais Aam Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dirangkum dari laman NU Online, Rais Aam memiliki fungsi, wewenang, dan juga tugas dalam jam’iyah.
Fungsi Rais Aam adalah sebagai kepala Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa), di mana semua keputusannya secara kolektif dalam syuriyah bersifat mengikat dan ditaati. Dengan adanya Rais Aam dan posisi Ketua Umum, maka PBNU secara tidak langsung memiliki dua "Ketua Umum".
Baca Juga: Terpilih Menjadi Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar Mundur dari Ketum MUI
Namun, perbedaan Rais Aam dan Ketua Umum adalah Rais Aam lebih kepada syuriyah yang beranggotakan para Kiai besar NU. Sedangkan Ketua Umum lebih kepada tanfidziyah (pelaksana) yang beranggotakan pengurus seperti organisasi lainnya.
Penasaran seperti apa profil KH Miftachul Akhyar? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Latar Belakang KH Miftachul Akhyar
KH Miftachul Akhyar adalah putra dari KH Abdul Ghoni, yaitu seorang pengasuh Pondok Pesantren Akhlaq Rangkah, Surabaya. Tak heran jika anak kesembilan dari 13 bersaudara ini pun tumbuh besar di lingkungan pesantren dan NU sejak usia masih kecil.
KH Miftachul Akhyar adalah pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selama di NU, pria kelahiran 1953 ini juga pernah mengisi sejumlah posisi. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Baca Juga: KH Miftachul Akhyar Terpilih Sebagai Rais Aam PBNU
- Rais Syuriyah PCNU Surabaya periode 2000-2005.
- Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur periode 2007-2013, 2013-2018
- Wakil Rais Aam PBNU periode 2015-2020.
Dilansir dari berbagai sumber, KH Miftachul Akhyar diketahui pernah nyantri di beberapa pesantren ternama. Mulai dari Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, dan Pondok Pesantren Al-Anwar Lasem Sarang Jawa Tengah.
Kemudian, KH Miftachul Akhyar juga pernah mengikuti Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al-Maliki di Malang. Kegiatan tersebut diikuti saat Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.
Terpilih Menjadi Rais Aam PBNU
Perlu diketahui, bahwa posisi Rais Aam PBNU sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru bagi KH Miftachul Akhyar. Pada 22 September 2018 lalu, KH Miftachul Akhyar juga terpilih untuk menduduki jabatan itu untuk periode 2018-2020. Terpilihnya KH Miftachul Akhyar pada saat itu adalah lantaran KH Ma'ruf Amin mengundurkan diri untuk maju sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.
Dengan terpilihnya KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam tahun ini, maka beliau harus mengemban amanah untuk menjadi nahkoda NU terhitung untuk periode 2021 hingga 2026.
Itulah sedikit informasi mengenai profil KH Miftachul Akhyar yang kembali terpilih menjadi Rais Aam PBNU.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama