Suara.com - Kawasan Taman Impian Jaya Ancol telah resmi menjadi lokasi trek balapan Formula E Jakarta Juni 2022 mendatang. Persiapan untuk membuat lintasan ajang balap mobil listrik itu juga sudah dilakukan.
Belum lama ini juga, PT Pembangunan Jaya atau Ancol juga telah mendapatkan dana kredit sebesar Rp 1,2 triliun. Salah satu peruntukannya adalah mengembangkan sarana.
Dana itu diberikan secara bertahap dengan rincian Rp389 miliar untuk kegiatan operasional Ancol, Rp 516 miliar untuk refinancing PUB II Obligasi tahap II, dan Rp334 miliar untuk investasi yang meliputi pembiayaan dan pengembangan aset. Karena itu, muncul dugaan uang pinjaman itu akan dipakai untuk membuat lintasan.
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengaku belum mengetahui rincian penggunaan pinjaman dari Bank DKI itu. Ia mengaku baru akan memeriksanya.
Baca Juga: Jadwal Formula E 2022, Seri Jakarta Dapat Jatah di Pertengahan Tahun
"Saya belum tahu ya soal ini, saya cek dulu pinjamannya itu untuk keperluan apa," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/12/2021).
Kendati demikian, Riza menilai penyaluran kredit ke BUMD merupakan hal yang lumrah. Setiap perusahaan memerlukan modal tambahan untuk mengembangkan bisnisnya.
"BUMD kadang perlu ada pengembangan, bisa saja pinjam ke bank, mau (bank) nasional atau DKI biasa saja. Kalau Ancol perlu suntikan dana kemudian meminjam ke bank, sejauh itu proyeknya memang dimungkinkan ya enggak papa," tuturnya.
Karena itu, Riza menilai soal peminjaman uang ini adalah sesuatu yang tidak perlu dibesar-besarkan.
"Artinya sejauh proyeknya itu bisa divisible itu hak dari BUMD, dia mau pinjam ke bank mana saja itu biasa. Jadi enggak ada yang istimewa, itu biasa saja," pungkasnya.
Baca Juga: Formula E Digelar di Ancol, Ketua F-PDIP DPRD DKI: Cocok, Tak Ganggu Aktivitas Warga
Sebelumnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank DKI menyalurkan kredit senilai Rp1,2 triliun kepada Pembangunan Jaya Ancol. Dana tersebut bakal dipakai untuk beragam keperluan seperti operasional hingga pengembangan sarana di tempat wisata itu.
Penandatanganan perjanjian kredit tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, Teuku Sahir Syahali, dengan Direktur Keuangan Bank DKI, Romy Wijayanto di Candi Bentar Ancol, Jakarta Utara, Senin (20/12/2021).
Sedangkan untuk penandatanganan nota kesepahaman layanan pemasaran digital dilakukan oleh Direktur Pembangunan Jaya Ancol, Febrina Intan dengan Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menjelaskan bahwa penyaluran kredit tersebut terdiri dari kredit modal kerja sebesar Rp389 miliar untuk kegiatan operasional Ancol. Pasalnya tempat rekreasi itu sudah mulai kembali melaksanakan aktivitas bisnisnya seiring dengan relaksasi pembatasan sosial di DKI Jakarta.
Lalu, kredit sebesar Rp516 miliar untuk refinancing PUB II Obligasi Tahap II Ancol. Fidri menjelaskan, penyaluran kredit senilai Rp1,24 triliun ini dilakukan secara bertahap.
"Ke depannya Bank DKI akan menyalurkan kredit sebesar Rp334 miliar untuk pembiayaan investasi rutin, pemeliharaan serta pengembangan aset Pembangunan Jaya Ancol ujar Fidri kepada wartawan, Senin (20/12/2021).
Selain penyaluran kredit, pihaknya bersama Ancol juga melakukan kolaborasi kerja sama pemasaran tiket rekreasi, Taman Impian Jaya Ancol. Di antaranya adalah pemasaran unit rekreasi, kerjasama penjualan tiket, dan pengembangan mekanisme pembayaran digital.
"Serta pembuatan gerobak reseller Ancol," tuturnya.