Perubahan Iklim Perburuk Kondisi Alam dan Kemiskinan di Afghanistan

Jum'at, 24 Desember 2021 | 11:41 WIB
Perubahan Iklim Perburuk Kondisi Alam dan Kemiskinan di Afghanistan
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Terkadang kami memiliki makanan dan terkadang tidak. Kami hanya makan roti kering dan teh hijau. Kami tidak bisa membeli tepung atau beras, itu terlalu mahal.”

Di desa Hachka di luar Qala-e-Now, petani Abdul Haqim mengamati ladangnya yang tandus.

Angin sedingin es menyapu celah-celah tanah yang retak. Dulu menanam gandum dan menghidupi keluarganya.

Sekarang, tidak ada apa-apa. "Tidak ada hujan, hanya kekeringan,” katanya. Banyak orang di desanya, termasuk tiga putranya yang sudah dewasa, telah pergi ke Iran. Dan dia mempertimbangkan untuk mengirim yang keempat, meskipun bocah itu baru berusia 12 tahun. Itulah satu-satunya cara keluarganya dapat bertahan hidup.

"Temanku, orang-orang meninggalkan wilayah ini. Beberapa orang bahkan pergi meninggalkan anak-anak mereka,” katanya.

Pandangan para ahli

Para ahli memperkirakan perubahan iklim akan membuat kekeringan semakin sering dan parah. Mereka telah memperingatkan hal ini sejak bertahun-tahun.

"Perubahan iklim di Afghanistan bukanlah risiko masa depan 'potensial' yang tidak pasti, tetapi ancaman yang sangat nyata saat ini - yang dampaknya telah dirasakan oleh jutaan petani dan penggembala di seluruh negeri,” kata laporan tahun 2016 yang dikeluarkan Program Pangan Dunia, Program Lingkungan PBB dan Badan Perlindungan Lingkungan Nasional Afghanistan.

Kekeringan saat ini adalah yang terburuk dalam beberapa dekade.

Baca Juga: Xinjiang Bantu Logistik Musim Dingin Senilai Rp670 M kepada Duafa Afghanistan

"Pengaruh perubahan iklim dan pemanasan global di Afghanistan sangat jelas,” kata Assem Mayar, pakar pengelolaan sumber daya air dan kandidat PhD di Universitas Stuttgart.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI