Suara.com - Dua nama figur akhirnya lolos penyaringan sebagai bakal calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lewat pemungutan suara usulan para muktamirin di Pleno ke V Muktamar NU ke-34, Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021) pagi. Dua nama yang jadi calon ketum yakni Yahya Cholil Staquf dan Said Aqil Siradj.
Dua figur tersebut menyatakan kesediaannya untuk menjadi calon ketum usai diusulkan muktamirin lewat penyaringan pemungutan suara yang dilakukan pada tahap pertama.
"Alhamdulillah Wasukurillah saya menyatakan bersedia menjadi calon ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," kata Gus Yahya yang dimintai pertama kesediaannya maju jadi calon ketum PBNU.
Gus Yahya sendiri dalam penyaringan pemungutan suara bakal calon ketum didukung sebanyak 327 suara. Hal itu memenuhi syarat Tata Tertib dimana yang berhak maju sebagai calon ketum PBNU minimal didukung 99 suara.
Kemudian kedua Said Aqil yang notabene petahana, juga mengaku siap sedia maju jadi calon ketua umum PBNU.
"Dengan ini dan dengan berdasarkan kiai suara para muktamirin maka saya bersedia maju sebagai calon ketua umum," kata Said.
Said menambahkan, dalam proses pemilihan ini ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Menurutnya siapa pun nanti yang akan menang diminta ikhlas.
"Dalam pilihan itu pasti ada yang menang ada yang kalah dua hal yang sangat wajar siapapun yang akan menang legowo ikhlas dan ridho dalam hati kita masing-masing yang penting lanjutkan dan saya bersedia untuk maju sebagai calon ketua umum," tambahnya.
Untuk proses selanjutnya para kandidat calon ketua umum tersebut diminta terlebih dahulu melakukan musyawarah mufakat. Apabila tak mufakat maka akan dilempar kepada Rais Aam PBNU terpilih untuk memberikan rekomendasi.
Baca Juga: Muktamar NU: Gus Yahya dan Said Aqil Maju Pemilihan Tahap Kedua
Jika rekomendasi Rais Aam hanya munculkan satu nama calon maka dia berhak menjadi ketum PBNU. Kemudian jika keduanya direkomendasikan, maka akan dilakukan sistem voting.