Suara.com - Proses pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih berjalan rangkaiannya di sidang pleno ke V Muktamar NU ke-34, Universitas Lampung, Bandar Lampung, hingga Jumat (24/12/2021). Proses tersebut sebelumnya dimulai sejak dini hari, dan berjalan alot.
Berdasarkan pantauan Suara.com proses pemilihan ketua umum PBNU ini diawali oleh verifikasi ulang muktamirin atau pemegang hak suara yakni Pengurus Wilayah NU dan Pengurus Cabang NU. Proses itu dilakukan sejak pukul 01.20 WIB.
Para muktamirin ini kemudian diminta juga untuk menggunakan hak suaranya untuk mengusulkan nama figur yang didorong menjadi bakal calon ketua umum PBNU. Peserta diminta mengusulkan nama figur lewat kertas suara.
Nantinya dari usulan para muktamirin tersebut akan dilihat figur yang memiliki minimal 99 suara dipilih. Jika melebihi 99 suara barulah akan menjadi calon ketua umum.
Baca Juga: Jadi Rais Aam PBNU, Kyai Miftachul Akhyar Tak Rangkap Jabatan Ketum MUI
Kemudian setelah diusulkan, nantinya nama-nama calon ketum yang diusulkan tersebut akan diminta untuk bermusyawarah mufakat. Jika tak ditemukan kata mufakat maka akan diserahkan ke Rais Aam.
Setelah itu, Rais Aam akan merekomendasikan satu nama calon ketua umum. Jika Rais Aam mengeluarkan rekomendasi lebih dari satu calon maka akan dilakukan voting. Pemegang suara terbanyak dari voting akan menjadi ketua umum PBNU.
Adapun kekinian pukul 05.50 WIB proses penghitungan suara muktamirin untuk usulan figur menjadi bakal calon ketua umum PBNU masih berlangsung. Dalam perjalananya sidang berlangsung alot. Beberapa kali sidang diskors lantaran para muktamirin menyampaikan protes.
Terlihat dalam perhitungan usulan figur yang menjadi bakal calon ketua umum ini dua nama kandidat bersaing ketat yakni Said Aqil Siradj yang notabene merupakan petahana, dan Khatib Aam NU Yahya Cholil Staquf. Keduanya sementara masih memiliki suara tertinggi walaupun penghitungan masih berjalan.
Sementara ada tiga nama figur yang membuntuti Said dan Yahya. Yakni Kiai As'ad Said Ali, Kiai Marzuki Mustamar dan satu nama Ramadan.
Baca Juga: Tok! KH Miftachul Akhyar Dipilih Kembali Jadi Rais Aam PBNU
Untuk diketahui, Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dijadwalkan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung. Selama ini diketahui kandidat yang diperkirakan berkompetisi yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siroj.
Belakangan dua nama muncul dalam bursa pencalonan yakni Kiai As'ad Said Ali dan Kiai Marzuki Mustamar.
Muktamar NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat.
Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a'wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.