Tanpa Izin, Syuting Sinetron di Pengungsian Korban Bencana Gunung Semeru Dibubarkan

Kamis, 23 Desember 2021 | 12:42 WIB
Tanpa Izin, Syuting Sinetron di Pengungsian Korban Bencana Gunung Semeru Dibubarkan
Tangkapan layar video lokasi pengungsian korban gunung semeru menjadi tempat syuting film. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi mengklaim langsung membubarkan acara syuting sinetron di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Acara tersebut dilakukan tanpa ada izin.

"Tindakan yang sudah kita lakukan adalah menghentikan kegiatan pembuatan film, FTV itu, sudah dihentikan oleh Kapolres," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko saat dikonfirmasi, Kamis (23/12/2021).

Gatot menuturkan acara syuting tersebut terjadi pada Rabu (22/12) kemarin. Menurutnya, acara tersebut dilakukan tanpa seizin Satgas Penanggulangan Bencana dan pihak kepolisian.

"Tidak melapor ke Satgas Penanggulangan Bencana, juga tidak lapor ke Polres," katanya.

Viral

Lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru belakanga menjadi sorotan publik. Sebab banyak yang memanfaatkan untuk kepentingan yang tak seharusnya dilakukan, seperti syuting film atau sinetron.

Namun, jangan heran lokasi pengungsian juga seringkali menjadi tempat untuk menunjukan kedermawanan seseorang. Seolah-olah memberikan sumbangan, namun ada maksud dan tujuan.

Menyadur dari Solopos.com - jaringan Suara.com, video syuting film di lokasi pengungsian korban gunung semeru tersebar luas di media sosial, termasuk diunggah oleh pengelola akun Instagram @lumajang.ku pada Rabu (23/12/2021).

Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat pemain sinetron syuting di depan tenda pengungsian. Selain itu, ada juga warga sekitar dan juga tim kameramen merekam adegan dua pemain sinetron tersebut yang sedang berpelukan.

Pengungsian korban erupsi Gunung Semeru jadi lokasi syuting ini membuat pengelola akun Instagram @lumajang.ku terheran-heran. Banyak oknum yang memanfaatkan bencana tersebut.

“Banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan bencana erupsi Semeru untuk kepentingan kelompoknya sendiri. Contohnya beberapa hari lalu kita sempat ada yang membuat video clip di depan reruntuhan rumah korban erupsi Semeru,” tulis dia.

Bukan hanya itu saja, beberapa waktu lalu juga dihebohkan dengan baliho salah satu politisi yang menghiasi lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru.

Viral Baliho Puan Maharani di Sepanjang Jalan Posko Bencana Erupsi Gunung Semeru. [Instagram/@4maze]
Viral Baliho Puan Maharani di Sepanjang Jalan Posko Bencana Erupsi Gunung Semeru. [Instagram/@4maze]

“Lalu kita di gegerkan oleh baliho-baliho yang membuat mata Mimin bagaikan kelilipan Awan Panas Guguran (APG),, suasananya seperti mau ada pelantikan presiden di wilayah terdampak erupsi semeru, karena kita tau sendiri lah yaa dengan banyaknya baliho tersebut bertebaran di pinggir-pinggir jalan,” tambah dia.

Kemudian, terakhir syuting sinetron yang dilakukan di lokasi pengungsian.

“Banyak sodara-sodara kita yang kehilangan keluarganya, kehilangan teman hidup, kehilangan tempat tinggal dan lain-lain tapi kok masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi ini demi kepentingannya sendiri?” ujar dia.

Setelah viralnya video pengungsian korban erupsi Gunung Semeru yang jadi lokasi syuting, muncul poster yang menyebutkan warga Lumajang memboikot sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda.

“Warga Lumajang Boikiot Film TMTM (Terpaksa Menikahi Tuan Muda),” bunyi judul poster tersebut.

Dalam poster tersebut tertulis, “Lumajang masih dalam suasana berkabung, mayat saudara-saudara kita yang terkubur material Semeru masih dalam harapan bisa ditemukan.”

“Tim Anda datang ke pengungsian hanya untuk syuting film. Ditambah lagi aktor dan aktrisnya beradegan pelukan di depan anak-anak. Sungguh sangat menyakit hati kami.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI