Syuting Sinetron Di Pengungsian Erupsi Semeru Dinilai Tak Manusiawi, DPR: Wajar Diboikot

Kamis, 23 Desember 2021 | 08:50 WIB
Syuting Sinetron Di Pengungsian Erupsi Semeru Dinilai Tak Manusiawi, DPR: Wajar Diboikot
Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sinetron 'Terpaksa Menikahi Tuan Muda' terancam diboikot lantaran proses syuting dilakukan di lokasi pengungsian korban terdampak erupsi Gunung Semeru.

Menanggapi itu, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menilai sangat tidak layak proses syuting adegan sinetron dilakukan di lokasi pengungsian korban terdampak erupsi Gunung Semeru.

Kekinian sinetron itu terancam diboikot publik, akibat proses syuting yang dinilai tidak pantas.

"Sangat tidak layak dan nggak manusiawi," ucap Yandri kepada wartawan, Kamis (23/12/2021).

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR Hidayat Nur Wahid mengaku amat menyesalkan adanya proses syuting sinetron di area pengungsian.

Ia berujar, seharusnya aktris maupun kru membantu para korban, bukan justru menambah duka warga dengan hilangnya kepekaan dan solidaritas serta kesetiakawanan sosial.

Karena itu, ia menganggap wajar adanya seruan boikot atas sinetron 'Terpaksa Menikahi Tuan Muda'.

"Wajar bila warga setempat memboikot, bahkan bila boikot meluaspun juga bisa dimengerti dengan meluasnya simpati dan bantuan warga untuk para korban erupsi Gunung Semeru," kata Hidayat.

Dikethaui, setelah video proses syuting yang dilakukan di lokasi pengungsian korban terdampak erupsi Semeru viral, kini publik tuntut boikot sinetron 'Terpaksa Menikahi Tuan Muda'.

Baca Juga: Akui Salah Syuting di Lokasi Pengungsian Semeru, Leo Consul Minta Maaf

Hal ini digaungkan dalam unggahan akun Instagram @lumajang.ku pada Rabu (22/12/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI