Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penurunan kasus COVID-19 di Indonesia hingga di angka 216 kasus harian per 21 Desember 2021, merupakan hasil kerja keras bersama.
Penurunan kasus COVID-19 tersebut, kata Jokowi, menjadikan Indonesia masuk dalam lima negara di Level 1 penanganan COVID-19.
"Kita (Indonesia) patut bersyukur hari kemarin kita di angka 216 kasus. Dari 56 ribu jatuh ke 216. Dan kita (termasuk) hanya 5 negara yang berada di level 1. Itu yang menentukan bukan kita lho, yang menentukan dari WHO dan juga dari CDC Amerika," ujar Jokowi di acara HUT Partai Solidaritas Indonesia dari siaran langsung di YouTube PSI, Rabu (21/12/2021).
Jokowi teringat pada 15 Juli 2021 lalu saat terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang mencapai 56 ribu kasus per hari.
Kondisi COVID-19 di Indonesia, kata Jokowi, mencekam pada Juli 2021 lalu. Ketika itu rumah sakit di Indonesia penuh. Bahkan oksigen dan obat juga habis.
"Itu mencekam, ngeri, menyelesaikan masalah dengan bertumpuk-tumpuk warga kita yang ingin masuk ke ICU, ingin masuk ke kamar tidak ada, berjejer-berjejer di lorong-lorong rumah sakit. Saya melihat betul-betul enggak bisa bicara, oksigen habis. Obat-obat nggak ada. Karena sudah melebihi daya tampung dari rumah sakit, utamanya di Jawa dan Bali pada saat itu. Dan kasus per hari saat itu 56 ribu," ucap dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan kunci keberhasilan penanganan COVID-19 bukanlah kerja satu dua atau tiga orang, namun kerja bersama.
"Banyak orang yang bertanya ke kita, banyak sekali, tidak-tidak, ini bukan kerja satu dua tiga orang, ini kerja gotong royong, semuanya bekerja," tutur Jokowi.
Jokowi menegaskan tidak boleh ada yang mengklaim bahwa keberhasilan penanganan COVID-19 adalah suksesnya Presiden.
Baca Juga: Hari Ibu Nasional, Iriana Joko Widodo: Perempuan Harus Berdaya
Ia merasakan semua pihak bergotong royong menangani COVID-19.