Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Kalsel

Rabu, 22 Desember 2021 | 19:31 WIB
Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Kalsel
Ilustrasi Densus 88. [Antara/Rony Muharrman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulauh atau JAD. Mereka ditangkap di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, mengatakan kedua terduga teroris itu ditangkap pada hari ini.

"Densus 88 Antiteror Polri telah melakukan penangkapan dua tersangka teroris di Kalsel jaringan JAD," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (22/12/2021).

Sebelumnya, Densus 88 telah menangkap tiga terduga teroris di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Mereka ditangkap pada 21 dan 22 Desember 2021.

Baca Juga: Ditangkap Densus 88, Ini Identitas Terduga Teroris di Sukoharjo

Ramadhan mengatakan ketiganya ditangkap berdasar hasil pengembangan yang dilakukan penyidik Densus 88 terhadap terduga teroris lainnya.

"Tanggal 21 dan 22 Desember Densus 88 Anti Teror Polri telah melakuan penangkapan terhadap tiga orang tersangka," tutur Ramadhan.

Ramadhan menyebut ketiga teroris ini merupakan bagian dari jaringan JAD. Namun, Ramadhan belum merinci peran daripada ketiganya.

"Tiga orang tersangka tersebut merupakan bagian dari jaringan terrorisme JAD," bebernya.

Ditangkap di Hotel

Baca Juga: Terduga Teroris di Kota Semarang Diamankan Densus 88, Ini Penjelasan Polisi

Densus 88 Antiteror Polri menyebut satu terduga teroris yang ditangkap di Kalimantan Tengah ialah Muhammad Said.

Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar menyebut Muhammad Said ditangkap pada Selasa (21/12) malam di Hotel Hawai, Kota Palangkaraya.

Said ditangkap Densus 88 dan Satuan Brimob Polda Kalteng.

Menutur Aswin, detil daripada penangkapan ini akan dijelaskan oleh Divisi Humas Mabes Polri. Mulai dari kronologi, hingga jaringannya.

"Nanti dijelaskan via humas ya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI