Vaksin Covid-19 Berbasis Protein, Harapan Baru untuk Vaksinasi Global

Siswanto Suara.Com
Rabu, 22 Desember 2021 | 17:24 WIB
Vaksin Covid-19 Berbasis Protein, Harapan Baru untuk Vaksinasi Global
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Regulator obat-obatan Eropa (EMA) telah menyetujui vaksin virus corona Novavax. Vaksin berbasis protein ini dapat menjadi alternatif nyata, baik untuk memajukan kampanye vaksinasi global maupun untuk skeptis vaksinasi.

Banyak orang yang menolak untuk disuntik vaksin COVID-19 mengatakan bahwa mereka tidak mempercayai teknologi di balik vaksin berbasis mRNA, seperti yang ada pada vaksin produksi BioNTech-Pfizer dan Moderna.

Mereka juga mengatakan tidak mempercayai vaksin berbasis vektor, seperti vaksin Oxford-AstraZeneca dan Johnson & Johnson. Banyak yang mengatakan bahwa mereka malah menunggu vaksin berbasis protein, yang telah terbukti selama bertahun-tahun memberikan perlindungan yang aman, misalnya terhadap influenza, tetanus, dan batuk rejan.

Sekarang, regulator obat-obatan Eropa (EMA) telah menyetujui vaksin berbasis protein pertama, yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat (AS), Novavax, untuk melawan virus SARS-CoV-2.

Vaksin berbasis protein tampaknya menawarkan tingkat perlindungan yang baik terhadap COVID-19 dan menghasilkan lebih sedikit efek samping daripada vaksin berbasis vektor dan mRNA yang sudah ada dan disetujui.

Sangat dibutuhkan untuk kampanye vaksin global

Para ahli mengatakan vaksin berbasis protein sangat dibutuhkan untuk program vaksinasi global melawan pandemi COVID-19.

Mereka menyoroti banyaknya negara kaya yang semakin sibuk memberikan vaksin booster kepada populasinya, sementara banyak orang di negara miskin masih belum menerima dosis pertama.

Para peneliti mengatakan vaksin berbasis protein dapat membantu orang-orang di negara-negara miskin mendapatkan vaksinasi.

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Novavax Siap Bikin Vaksin COVID-19 Varian Omicron

Vaksin berbasis protein lebih murah untuk diproduksi daripada vaksin mRNA dan dapat disimpan pada suhu 2 hingga 8 derajat Celsius, yang membuatnya lebih mudah untuk didistribusikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI