Buka Muktamar NU Ke-34, Jokowi Tawarkan Konsesi Pertanian Dan Minerba Ke Para Santri

Rabu, 22 Desember 2021 | 14:16 WIB
Buka Muktamar NU Ke-34, Jokowi Tawarkan Konsesi Pertanian Dan Minerba Ke Para Santri
Presiden Jokowi saat berpidato di pembukaan Muktamar NU ke-34 di Lampung. (foto: bidik layar video)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat kekuatan Nahdlatul Ulama saat ini ada di generasi muda. Hal ini dikatakan Jokowi dalam sambutan pembukaan Muktamar ke-34 NU di Lampung, Rabu (22/12/2021).

"Saya melihat bahwa kekuatan di NU sekarang anak -anak mudanya pintar -pintar , santri- santrinya yang pintar -pintar yang luaran banyak yang dari universitas-universitas besar dari seluruh universitas yang ada di dunia ini," ujar Jokowi dalam Youtube Sekretariat Presiden.

Kata Jokowi, jika kepintaran anak-anak muda NU dirajut dalam kekuatan lokomotif, ia meyakini dapat bersama-sama mensejahterakan umat.

"Apabila ini bisa diirajut dalam sebuah kekuatan lokomotif saya meyakini ini bisa menarik gerbong yang ada di bawah untuk bersama sama dalam rangka mensejahterakan kita semua," ucap dia.

Baca Juga: Pakai Peci dan Sarungan, Jokowi Buka Muktamar ke-34 NU

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menawarkan konsesi untuk bidang pertanian, bidang mineral dan batu bara (minerba) kepada generasi muda NU.

"Saya menawarkan yang muda-muda ini dibuatkan sebuah wadah bisa PT atau kelompok usaha dan pemerintah saya menyiapkan kalau siap, saya menyiapkan konsesi, baik konsesi terserah mau dipakai untuk lahan pertanian. Saya juga ingin menyiapkan konsesi minerba ,yang pengen bergerak di usaha-usaha nikel, usaha-usaha batu bara, usaha-usaha bauksit, usaha-usaha copper, tembaga silakan," tutur dia.

Kata Jokowi, konsesi tersebut dalam sebuah kelompok besar yang dapat mengajak gerbong ekonomi lain untuk bisa menikmati. Pasalnya, potensi generasi muda NU tersebut harus dirajut.

"Ini dalam sebuah kelompok usaha besar sehingga nanti bisa menggeret mengajak gerbong-gerbong lain untuk menikmati. Ini merupakan sebuah kerja besar tapi saya melihat potensi di NU itu ada tinggal merajutnya," tutur Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga melihat generasi NU juga pintar di bidang teknologi, dan kedokteran.

Baca Juga: Buka Muktamar ke-34 NU, Presiden Jokowi Cerita Main Tenis Meja Bareng Pendiri Facebook

"Santri-santri yang dokter dokter juga banyak sekali. Karena apapun ke depan yang namanya teknologi harus mau tidak mau kita harus masuk ke sana karena kita ingin teknologi ini maslahat bagi umat, masalahan bagi masyarakat, maslahat bagi rakyat. Jangan sampai ini merusak membuat hal hal yang negatif bagi rakyat kita," ucapnya.

Jokowi pun menceritakan pertemuannya dengan pendiri Facebook dan CEO Meta, Mark Zuckerbeg di kantor Facebook, Menlu Park, California, Amerika Serikat pada 17 Desember 2016 silam.

Dalam pertemuan tersebut, dirinya diajak Mark bermain tenis meja atau ping pong dengan menggunakan teknologi virtual reality (VR) Oculus Rift.

"Saya diajak main ping pong tapi tidak ada bola ping pong tidak ada meja ping pongnya pakai kaca mata, kemudian main bersama sama kayak main ping pong, 100 persen tok tak tok," ucap dia.

Kata dia, di sela sela bermain pingpong virtual reality (VR) Oculus Rift, Mark menyampaikan bahwa akan muncul kantor hingga restoran virtual. Sehingga ia meminta kader NU harus ikut membangun peradaban.

"Nantinya semuanya akan virtual semuanya akan muncul metaverse restoran virtual, kantor virtual, mal virtual, hati hati menyikapi ini dan NU karena dalam temanya berkhidmat untuk peradaban dunia hati-hati, memang peradaban itu harus kita pengaruhi agar maslahat bagi masyarakat di dunia khususnya di negara kita Indonesia," kata Jokowi.

Bahkan nantinya, lima atau sepuluh tahun ke depan akan ada dakwah virtual bukan hanya seperti video Conference.

"Nanti seluruh semuanya dakwah virtual pengertian virtual tetapi betul betul kayak kita ketemu seperti ini bukan seperti sekarang yang masih vidcon, metaverse akan merubah. Apakah karena pandemi ini menjadi dipercepat lima tahun atau 10 tahun tapi pasti datang," katanya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI