Diminta Mundur dari Formula E karena Bahayakan Jokowi, Sahroni: PSI Is My Best Friend

Rabu, 22 Desember 2021 | 13:52 WIB
Diminta Mundur dari Formula E karena Bahayakan Jokowi, Sahroni: PSI Is My Best Friend
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI) Ahmad Sahroni sebagai Ketua Pelaksana penyelenggaraan Formula E. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Organizing Committee Formula E Ahmad Sahroni menanggapi santai soal desakan dari fraksi PSI agar dirinya mundur dari jabatannya di ajang balap mobil listrik. Sahroni menganggap PSI adalah teman baiknya.

PSI mendesak Sahroni mundur karena dianggap membahayakan posisi Presiden Joko Widodo. Sebab, partai Nasdem yang dinaungi Sahroni merupakan koalisi pemerintah.

Hal ini dikatakan Sahroni usai melakukan konferensi pers mengenai pengumuman lintasan balap Formula E di Ancol, Jakarta Utara. Ketika ditanya soal desakan PSI itu, ia malah mengaku memiliki kedekatan dengan para kader partai muda itu.

"PSI is my best friend," ujar Sahroni sambil tertawa di lokasi, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Bikin Sirkuit Berbentuk Kuda Lumping, Ini Alasan Formula E Digelar di Ancol

Selain itu, Sahroni menyebut terkait tugasnya di Formula E Jakarta tidak ada urusannya dengan Jokowi. Meski lokasi sudah ditentukan, pihaknya belum berencana menemui Jokowi untuk melaporkannya.

"Belum, belum (lapor Jokowi). Ya, enggak usah lah. Mau lapor tapi kan Presiden banyak kesibukan," pungkasnya.

Dikritik PSI

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai keputusan politisi Nasdem, Ahmad Sahroni menerima jabatan Ketua Pelaksana Formula E sebagai kesalahan. PSI pun meminta Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh turun tangan.

Sekjen DPP PSI, Dea Tunggaesti menilai Formula E adalah ajang yang saat ini masih bermasalah. Nasdem selayaknya minta Sahroni mundur dari kepanitiaan ajang balap mobil listrik tersebut.

Baca Juga: Buka Muktamar ke-34 NU, Presiden Jokowi Cerita Main Tenis Meja Bareng Pendiri Facebook

Ilustrasi Formula E. (unsplash.com//Fabrizio Russo)
Ilustrasi Formula E. (unsplash.com//Fabrizio Russo)

“Kalau saya jadi Bang Surya Paloh, saya akan minta Mas Sahroni sebagai Bendahara Umum Partai Nasdem dan Anggota DPR RI untuk mundur dari jabatan ketua pelaksana Formula E," ujar Dea dalam keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).

Ia juga menilai langkah Bendahara Umum Partai Nasdem itu membahayakan posisi Presiden Joko Widodo.

"Meskipun Mas Sahroni menjadi ketua pelaksana Formula E sebagai Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), hal itu tidak dapat dipisahkan dari jabatannya di Nasdem,” katanya.

Apalagi gelaran itu sempat membawa-bawa nama Jokowi sebagai penentu trek meski akhirnya diklarifikasi. Ia menilai hal ini berkaitan dengan sejumlah masalah yang melilit Formula E.

“Formula E sedang diselidiki KPK. Eh, panitia malah minta bertemu Presiden Jokowi. Hal itu tidak layak dilakukan, baik secara politis dan etis. Langkah-langkah Mas Sahroni membahayakan Pak Jokowi,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI