PDIP Angkat Bicara Soal Baliho Puan Di Area Erupsi Gunung Semeru

Rabu, 22 Desember 2021 | 13:48 WIB
PDIP Angkat Bicara Soal Baliho Puan Di Area Erupsi Gunung Semeru
Wasekjen PDI Perjuangan Utut Adianto. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga sekitar area terdampak erupsi Gunung Semeru kecewa dengan bertebarnya baliho bergambar Ketua DPR Puan Maharani. Menanggapi itu, PDI Perjuangan menyatakan jika keberadaan baliho bertujuan baik.

Wasekjen PDI Perjuangan Utut Adianto mengatakan, keberadaan baliho Puan harus dilihat maksud dan tujuannya.

"Kalau maksudnya pasti baik. Kalau ada yang tidak berkenan mohon dilihat maksudnya," kata Utut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Menurut Utut, keberadaan baliho Puan di desa terdampak erupsi itu spontanitas. Ia memperkirakan baliho-baliho bergambar Puan itu dipasang oleh kader maupun relawan.

Baca Juga: Baliho Puan di Lokasi Erupsi Semeru, Politisi PDIP: Semoga Rakyat Makin Teduh Hatinya

"Mungkin ada spontanitas dari teman-teman ibu Puan hadir. itu entah kader orang yang dekat atau relawan," ujar Utut.

Deretan Baliho Puan Di Area Bencana

Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani bertebaran di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Warga setempat kecewa karena mengaku lebih membutuhkan bantuan ketimbang baliho.

Baliho yang dimaksud itu bergambar potret diri Puan dengan latar foto para pengungsi. Selain itu ada pula logo ‘Relawan Puan Maharani‘ dilengkapi kalimat penyemangat. “Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan,” bunyi tulisan dalam baliho Puan.

Seorang warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Ahmad Samiludin mengaku kecewa. Menurut dia, uang yang dipakai untuk membuat baliho itu lebih baik dialokasikan untuk membantu para pengungsi.

Baca Juga: Kemarin, Ganjar Pranowo, PKS Tuai Hujatan, Jalur Pantura Sampai Baliho Puan Maharani

“Jujur kalau itu ndak pantas karena orang lagi berduka. Kalau mau bagi-bagi bantuan saja, jangan baliho,” kata dia.

Ahmad mengaku sudah melihat baliho Puan banyak terpasang sejak Senin hari ini 20 Desember. Ia menduga baliho dipasang sejak malam sebelum Puan datang ke lokasi.

“Baru pagi tadi saya tahu, kayaknya dipasang malam tadi. Saya enggak tahu siapa yang masang,” kata Ahmad.

Ahmad menyebut jumlah baliho Puan yang terpasang cukup banyak. Di sepanjang jalan dari Kantor Kecamatan Candipuro sampai menuju Balaidesa Sumberwuluh baliho itu berderet tiap 30 meter.

“Setiap 30 meter ada baliho, dari kecamatan sampai balai desa saya waktu lewat mungkin sampai ratusan jumlahnya,” ucap dia.

Relawan yang bertugas di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru, Christian Joshua Pale juga mengomentari baliho-baliho tersebut. Christian menyebut baliho-baliho bergambar Puan terpasang persis di depan posko relawan dan pengungsi di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

“Persis banget di daerah posko pengungsian Penanggal,” kata Christian, Senin (20/12/2021) dikutip Terkini.id--Jaringan Suara.com.

Menurutnya, pemasangan baliho ini menyakitkan hati penduduk setempat. Sebab, baliho terpasang, tetapi kader PDIP tidak terlihat di wilayah yang terisolir.

“Jujur ini menyakitkan hati, kenapa juga balihonya panjang-panjang banyak terpasang seperti ini,” ucap dia.

“Di mana kader-kadernya pada saat di TKP, di zona hitam, di mana bu? Enggak ada, enggak ada,” lanjut dia.

Puan Maharani mengunjungi Kabupaten Lumajang, Jawa Timur untuk melihat kondisi warga terdampak erupsi Gunung Semeru pada Senin (20/12/2021). Dia berencana mengunjungi Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

“Kami ingin memastikan bagaimana kondisi para warga terdampak erupsi Gunung Semeru, khususnya di wilayah Pronojiwo yang saat ini cukup terisolasi akibat akses jalan utama di daerah tersebut terputus,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI