Suara.com - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara terkait usulan legislator komisi III DPR RI Habiburokhman agar Jenderal Dudung dan Habib Bahar tabayyun.
Lewat sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, Ferdinand tampak tak setuju dengan usulan tersebut. Ia bahkan meminta Jenderal Dudung untuk menolak usulan Habiburokhman.
Lebih lanjut, Ferdinand juga mengingatkan Jenderal Dudung untuk menjalankan amanat Presiden Jokowi.
"KASAD harus menolak usulan ini dan melaksakan amanat Presiden untuk tidak sowan kepada tokoh ormas-ormas radikal," tulis Ferdinand Hutahaean dalam cuitannya seperti dikutip Suara.com, Rabu (22/12/2021).
Baca Juga: Habib Bahar Smith Viral Berendam di Jacuzzi, Pengacara: Masalahnya Di Mana?
"Saya pikir Habiburokhman ini akan menjerumuskan KASAD dan memberi panggung tinggi ke ormas radikal. Tolak usulan ini dgn tegas..!! @/tni_ad" lanjutnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Polri perlu mengedepankan restorative justice terkait laporan Husin Shihab atas Bahar bin Smith dan Eggi Sudjana. Restorative justice sendiri mengacu pada arahan Presiden Jokowi.
Di sisi lain, pihak Habib Bahar diketahui tengah mempersiapkan bukti-bukti untuk membuat laporan balik terhadap Husin.
Sebelumnya, laporan diawali oleh Husin Shihab kepada Bahar atas tuduhan ujaran kebencian terhadap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Menanggapi itu, Habiburokhman meminta ada tabayyun antara Bahar dan Dudung.
Baca Juga: Anggota DPR Habiburokhman Minta Bahar bin Smith dan KSAD Jenderal Dudung Tabayyun
"Harus tabayyun dahulu antara para pihak, harus dikomunikasikan dengan baik apa maksud masing-masing pihak terkait pernyataan- pernyataan yang menjadi viral," kata Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).
Habiburokhman mengatakan, Dudung merupakan orang yang bijaksana. Sehingga tabayyun untuk berdialog tentunya bakal diutamakan.
"Yang saya tahu Pak Dudung juga bukan tipikal sumbu pendek, beliau orang bijaksana yang pasti lebih suka mengedepankan dialog. Kita semua bersaudara, kalau soal komunikasi saja mestinya bisa kita selesaikan dengan bijak," ujarnya.