Eggi Sudjana usai Dilaporkan: Jangan Lupa Dudung Itu Saudaraku

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 22 Desember 2021 | 11:00 WIB
Eggi Sudjana usai Dilaporkan: Jangan Lupa Dudung Itu Saudaraku
Tersangka kasus dugaan makar Eggi Sudjana sambangi Polda Metro Jaya. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis Eggi Sudjana dilaporkan ke polisi terkait kontroversi ucapan Jenderal Dudung Abdurachman soal 'Tuhan bukan orang Arab'.

Melansir dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Eggi mengaku masih heran dan tidak paham dirinya dilaporkan ke polisi.

Diketahui, Eggi dilaporkan oleh Ketua Cyber Indonesia Husin Shihab karena dinilai memelintir ucapan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman soal 'Tuhan bukan orang Arab'.

"Saya belum paham kenapa dilaporkan. Bagian yang mana dari konteks yang saya bicarakan. Kalau dalam istilah hukum, locus, deliknya apa, di mana saya bicara? Kenapa dilaporkan gitu," kata Eggi dalam Catatan Demokrasi tvOne dikutip dari Wartaekonomi.co.id pada Rabu, (22/12/2021).

Baca Juga: Anggota DPR Habiburokhman Minta Bahar bin Smith dan KSAD Jenderal Dudung Tabayyun

Eggi lantas menyinggung legal standing Husin yang melaporkannya. Menurutnya, hal itu harus jelas. Apalagi, kata dia, ada surat edaran Kapolri soal dilakukan pendekatan edukatif atau restorative justice. 

"Sehingga dipertanyakan, apa motivasi membuat laporan itu. Apakah justru ini yang mendatangkan kegaduhan?  Karena setelah saya ngomong itu nggak ada masyarakat yang gaduh, biasa-biasa aja," sebut Eggi.

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menerima brevet Kopassus. [ANTARA]
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menerima brevet Kopassus. [ANTARA]

Eggi pun merasa bingung dianggap Husin memelintir omongan Jenderal Dudung. Ia bertanya di bagian mana dirinya mempelintir ucapan mantan Pangdam Jaya tersebut.

"Kalau di bagian tadi kan yang ditayangkan kan saya menyatakan kesetaraan antara Allah atau Tuhan yang kita yakini dengan orang. Nah, itu yang saya persoalkan," ujar Eggi.

Dia mengatakan dalam pernyataannya itu juga mengganggap Dudung sebagai saudara, bukan musuh atau sebagainya. Eggi menyampaikan demikian karena ia dan Dudung sesama berlatarbelakang suku Sunda, Jawa Barat. 

Baca Juga: Dugaan Hina Jenderal Dudung, Pengacara Habib Bahar Angkat Bicara

"Karena yang saya juga mendengar dan membaca, melihat apa yang disampaikan saudaraku. Jangan lupa Dudung itu saudaraku, bukan musuh, bukan apa. Bahkan, kalau konteksnya sama-sama orang Sunda, kita suka sekali...," sebut eks politikus PAN itu.

Lebih lanjut Eggi menilai tak ada masalah ketika Dudung mengaku berdoa menggunakan Bahasa Indonesia selepas salat.

"Nah, berdoa dalam Bahasa Indonesia ini nggak ada masalah. Sampai di situ clear. Mau doa dalam Bahasa Indonesia, Allah maha mengerti," ujar Eggi. 

Hal yang menjadi perhatian baginya ialah kalimat 'Tuhan bukan orang Arab'. Alasannya karena Tuhan itu Allah adalah khaliq maha pencipta.

"Tapi, ketika Tuhan itu bukan orang Arab. Nah, itu kan, Allah itu khaliq. Orang itu makhluk. Nggak mungkin mensetarakan Allah dengan makhluknya sebagai pencipta. Jadi, dataran berpikir saya harus dipahami sebagai catatan demokrasi," tutur Eggi.

Dalam perkara ini, Ketua Cyber Indonesia Husin Shihab melaporkan Eggi Sujana dan penceramah Habib Bahar bin Smith. Husin melaporkan keduanya ke Polda Metro Jaya pada 7 Desember 2021. 

Polisi juga sudah memeriksa Husin sebagai pelapor atas kasus dugaan kebencian itu pada Senin, (20/12/2021). Husin menjelaskan alasan dirinya melaporkan Eggi dan Habib Bahar

Husin menyebut, kedua orang itu dinilainya memberikan penjelasan yang keliru terkait ucapan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Cara Eggi dan Habib Bahar dinilai bisa menimbulkan rasa kebencian terhadap Dudung.

Dia mengatakan pernyataan Eggi dalam akun YouTube Revolusi Akhlak. Konten video YouTube itu berjudul 'SEMAKIN P4NAS...EGGI SUDJANA: JENDRAL DUDUNG HARUS DI PID4NA & HABIB BAHAR TUNTASKAN KEB0D0HAN INI' dinilai memelintir.

"Bahwa Eggi Sudjana dalam podcast akun YouTube Revolusi Akhlak berupaya memelintir bahasa Pak Dudung yang menyebut Tuhan bukan orang Arab seolah-olah pak Dudung menyetarakan Allah SWT dengan manusia," ujar Husin, Senin (20/12/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI