Dengan kata lain, mandat NU merupakan mandat peradaban, bukan sekadar untuk mengupayakan kesejahteraan warganya atau sekadar meneruskan mandat ajaran ahlu sunnah wal jamaah.
Namun memandang peradaban untuk menemukan format peradaban baru, menggantikan format yang lama yakni setelah Turki Usmani runtuh
"Ini memang mandat yang luar biasa besar, mandat raksasa. Nah, saya yakin bahwa kader-kader NU harus berani berpikir tentang NU, harus berani, karena kalau tidak , kita tidak akan ke mana. Kalau tidak, kita nanti hanya akan berebut remeh-temeh seperti yang selama ini terjadi," paparnya.
Karena itu, Gus Yahya mengajak kader NU harus membangun mentalitas dan mindset baru. Yakni mindset berpikir tentang mandat peradaban.
"Nah, sebetulnya mulai generasi saya sampai ke bawah sekarang , seharusnya ini bukan hal yang terlalu sulit karena sudah ada yang memberi contoh, sudah ada yang memulai dan kita tinggal meneruskan . Siapa yang mulai berpikir tentang mandat peradaban? Ialah Kyai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur," katanya.
Untuk diketahui, dua nama yang disebut akan maju di Muktamar PBNU yakni Yahya Cholil Staquf dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj.