Suara.com - Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, akan maju sebagai calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU di Lampung pada Rabu-Kamis, 22 Desember 2021 hingga 23 Desember 2021.
Gus Yahya mengatakan, jika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum NU, akan 'menghidupkan' kembali Gus Dur di gerakan NU. Caranya dengan mengimplementasikan idealisme dan visi Abdurrahman Wahid.
"Karena memang kita masih butuh Gus Dur hari ini. Kita masih akan butuh Gus Dur 100 tahun kedepan. Masalahnya Gus Dur-nya sudah nggak ada, apa yang kita bisa lakukan? Kita tidak punya pilihan, bahwa sekarang kita harus menghidupkan Gus Dur. Dengan cara apa? Dengan cara memproyeksikan idealisme dan visi Gus Dur itu dalam konstruksi organisasi (NU)," ujar Gus Yahya dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya dari Arena Muktamar, Selasa (21/12/2021).
Gus Yahya menuturkan ber-NU seharusnya sama dengan ber-Gus Dur, yaitu mengikuti keteladan, gerakan , pemikiran seperti Gus Dur. Pasalnya, kata Gus Yahya, Gus Dur berupaya memperjuangkan peradaban.
"Gus Dur akan terus relevan dan sebetulnya akan terus dibutuhkan karena beliau menghadirkan perjuangan peradaban," katanya.
Kendati demikian, ia mengaku menolak disebut Gus Dur. Menurutnya mustahil menemukan personal seperti Gusdur.
"Saya nggak tahu apakah 100 tahun lagi akan lahir orang seperti Gus Dur, tetapi jelas saya tidak mungkin," kata dia.
Namun, kata Gus Yahya yang mungkin bisa dilakukannya yakni membangun konstruksi organisasi di NU untuk menghidupkan kembali pemikiran Gus Dur.
"Yang mungkin dan realistis adalah, membangun konstruksi organisasi bagi NU ini supaya bisa berfungsi laksana Gus Dur itu artinya menghidupkan Gus Dur. Nah ini memerlukan strategi macam-macam. Tapi substansi dari semua itu, dan saya telah kerjakan selama ini adalah menghidupkan Gus Dur," lanjutnya.
Baca Juga: Gus Yahya: Mandat NU Adalah Mandat Peradaban, Sebuah Mandat Raksasa
Tak hanya itu, Gus Yahya meyakini NU didirikan sebagai upaya merintis, merintis upaya menemukan format peradaban yang baru untuk menggantikan format peradaban lama yang runtuh.