Tak Lagi Kepak Sayap, Baliho 'Tangismu Tangisku' Puan di Pengungsian Bikin Publik Miris

Selasa, 21 Desember 2021 | 16:01 WIB
Tak Lagi Kepak Sayap, Baliho 'Tangismu Tangisku' Puan di Pengungsian Bikin Publik Miris
Baliho Puan Maharani (instagram.com/christian_joshuapale)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani kembali menjadi sorotan. Bukan soal kebijakannya, namun lagi-lagi soal baliho besarnya.

Dibagikan oleh akun Instagram @christian_joshuapale, ia menunjukkan baliho Puan Maharani berdiri di depan pengungsian korban terdampak erupsi Gunung Semeru.

"Ini pengungsian korban erupsi Semeru, dan ada satu yang menyakitkan hati. Ya Allah kenapa juga balihonya panjang-panjang sebanyak ini," ujar pria di balik video. 

"Di mana tim kader-kadernya pas evakuasi di titik hitamnya, enggak ada bu enggak ada," imbuhnya.

Baca Juga: Ngakak! Driver Ojol Ini Dapat Uang Bertuliskan Perjanjian Cinta: I Love You 2000

Tak hanya satu, baliho yang terpasang ada beberapa di sepanjang jalan menuju tempat pengungsian.

"Persis banget di daerah ini, di posko pengungsian, ini maksudnya apa Ya Allah," imbuhnya.

Tak Lagi Kepak Sayap

Sebelumnya pemasangan baliho besar dengan gambar Puan Maharani memang sempat menjadi perbincangan publik.

Baliho Puan Maharani (instagram.com/christian_joshuapale)
Baliho Puan Maharani (instagram.com/christian_joshuapale)

Baliho-baliho Puan yang bertuliskan Kepak Sayap Kebhinakeaan, sebelumnya banyak berdiri di jalan raya mulai dari kota hingga desa.

Baca Juga: Tebar Baliho di Area Erupsi, Puan Disebut Tak Tulus, Jadikan Warga Komoditas Politik

Kini di depan tempat pengungsian, tim Puan Maharani menempelkan baliho dengan tulisan yang berbeda.

Baliho tersbeut menampilkan Puan yang tersenyum dengan mengenakan kebaya putih dan kerudung merah. Backgorund fotonya adalah korban terdampak erupsi Gunung Semeru.

Tulisannya kini bukan kepak sayap lagi, berikut tulisan di baliho Puan:

"Tangismu, Tangisku, Ceriamu, Ceriaku, Saatnya Bangkit Menatap masa Depan".

"Menurut kalian bijak enggak sih pasang baliho segede gaban sepanjang jalan menuju tempat pengungsian? Aku pribadi kok miris ya liatnya," tulis akun @christian_joshuapale.

Respons Publik

Unggahan tersebut tentu membuat banyak publik miris, melalui kolom komentar banyak warganet yang merespons baliho Puan tersebut.

"Enggak ngerti si niatnya apa bikin baliho banyak, yang dibutuhin para korban bencana kan bukan baliho," komentar warganet. 

"Miris, udah biasa itu nyai ditempat bencana selalu rame numpang beken, apalagi sekarang menjelang pemilu. Dulu merapi juga gitu, gempa lombok agak-agak begitu tapi minimal spanduk partai selalu ada," imbuh warganet lain. 

"Rasanya duit buat cetak sama pasang baliho lebih baik buat nyumbang masyarakat yang kena musibah," tulis warganet. 

"Sangat tidak pantas pasang baliho ini, di area dan jalan para pengungsi, aneh ya masak si mbaknya enggak tahu? Ini benar-benar tidak tau diri. Biaya satu lembar baliho, sudah lumayan buat para pengungsi, apalagi banyak," tambah warganet. 

"Curi aksi curi simpati sok peduli, memanfaatkan situasi no aksi miris sekali," timpal lainnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI