Tak Lagi Ekspor Bahan Mentah, Jokowi: Inilah Lompatan Katak yang Ingin Kami Lakukan

Selasa, 21 Desember 2021 | 13:59 WIB
Tak Lagi Ekspor Bahan Mentah, Jokowi: Inilah Lompatan Katak yang Ingin Kami Lakukan
Presiden Jokowi. Tak Lagi Ekspor Bahan Mentah, Jokowi: Inilah Lompatan Katak yang Ingin Kami Lakukan. [Foto Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan memulai transformasi ekonomi Indonesia. Yakni dengan tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah (raw material), namun mengekspor bahan setengah jadi atau bahan jadi.

"Kita (Pemerintah) akan memulai transformasi ekonomi Indonesia. Dari yang kita sudah bertahun-tahun bertumpu kepada sumber daya alam, ekspor raw material, ekspor bahan-bahan mentah sekarang kita akan masuk kepada hilirisasi, kepada industrialisasi bahan-bahan mentah kita," ujar Jokowi saat sambutan di acara groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12/2021).

"Yang diekspor bukan bahan mentah lagi, yang diekspor bukan raw material lagi tetapi adalah barang setengah jadi atau barang jadi dan yang di Kalimantan Utara ini nanti adalah hampir semuanya adalah barang jadi," sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan dengan mengekspor bahan setengah jadi, akan memberikan nilai tambah yang besar bagi Indonesia. 

Baca Juga: Jokowi Ogah Ada Masalah Sekecil Apapun, Kapolda hingga Bupati Diminta Kawal Ketat KIHI

"Sehingga memberikan nilai tambah, memberikan added value yang besar bagi negara kita karena kita menjualnya sudah dalam bentuk barang jadi," ucap Jokowi.

Jokowi menyebut transformasi dengan mengekspor bahan setengah jadi atau bahan, jadi merupakan sebuah lompatan katak. Lompatan katak tersebut kata Jokowi baru terlihat manfaatnya pada lima sampai 10 tahun mendatang.

"Inilah lompatan katak, sebuah lompatan yang ingin kami lakukan, leapfrog yang ingin kita lakukan dan ini akan kelihatan manfaatnya secara riil 5 sampai 10 tahun dari sekarang. Nanti kita lihat 5 sampai 10 tahun yang akan datang akan bermanfaat seperti apa, baru kelihatan," tutur dia.

Disamping itu, Kepala Negara juga meminta jajarannya di pemerintah pusat maupun kepala daerah untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung kawasan industri hijau. 


Menurut Jokowi, SDM yang memiliki kualifikasi yang baik harus mulai dipersiapkan.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Proses Perizinan Harus Selesai Dalam Hitungan Jam

"Saya meminta kepada para menteri gubernur dan bupati juga persiapan SDM dalam mendukung kawasan industri ini Karena ini membutuhkan SDM -SDM yang memiliki kualifikasi yang baik, siapkan (SDM) mulai sekarang," ujar Jokowi.

Jokowi menuturkan dalam masa konstruksi, nantinya akan muncul sekitar 100 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan 

"Pada saat operasi, hanya di sini saja, belum anak cucu turunan dari produk-produk yang dihasilkan itu 60 ribu Perkiraan saya lebih dari 200 ribu plus anak cucu turunan dari produk-produk yang dihasilkan," ucap dia.

Selain itu mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku senang kawasan Industri Hijau Indonesia akan menggunakan teknologi-teknologi mutakhir atau hi-tech.

"Karena yang dihasilkan adalah nantinya ada Sodium-ion, Lithium-ion, ada Semikonduktor ada Petrochemical yang semua nanti turunannya akan bisa menjadi tekstil menjadi produk-produk yang lainnya. Akan muncul produk dari sini ke green aluminium, solar panel, industrial silicone semuanya akan muncul dari Kalimantan Utara ini, kawasan ini," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI