Unggah Video saat Melihat Langsung Korban Banjir, PM Malaysia Malah Dapat Cibiran

Selasa, 21 Desember 2021 | 13:45 WIB
Unggah Video saat Melihat Langsung Korban Banjir, PM Malaysia Malah Dapat Cibiran
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob saat melihat korban banjir.[Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mendapat banyak cibiran dari warganet setelah meninjau korban banjir baru-baru ini.

Menyadur World Of Buzz, Ismail Sabri Yaakob mengunggah sebuah video pada Sabtu (19/12/2021). Dalam video itu terlihat ia sedang turun langsung meninjau korban banjir.

"Banyak yang terkena dampak banjir kali ini. Curah hujan seperti ini hanya terjadi sekali setiap 100 tahun. Saya sendiri sudah turun untuk memeriksa dan menemui staf instansi yang terlibat selain para korban bencana ini," tulis Ismail Sabri Yaakob di akun Twitter-nya.

"Saya mengerti kecemasan mereka. Saya mengerti kekhawatiran mereka," sambungnya.

Dalam unggahan tersebut, Ismail Sabri Yaakob juga berterimakasih kepada para petugas penyelamat yang telah membantu para korban.

"Saya mengerti mereka juga lelah, tetapi saya mengagumi kerja keras para penyelamat ini. Semoga Allah memudahkan pekerjaan yang dilakukan orang-orang ini," kata Ismail.

Dalam unggahan tersebut, justru banyak warganet Malaysia uang mengkritik Ismail Sabri Yaakob karena dianggap mengambil keuntungan dari situasi banjir.

Video Ismail Sabri di Twitter mendapat banyak reaksi dari netizen yang mengecamnya karena tidak benar-benar membantu korban banjir.

Video unggahan sang perdana menteri telah dilihat hingga 140.000 pemirsa, dan telah dibagikan lebih dari 1.600 kali namun mayoritas memberikan tanggapan negatif.

Baca Juga: Hits Bola: Jelang Semifinal Piala AFF 2020 Kontra Thailand, Vietnam Merasa Hak Dirampas

"Pengeditan video memakan waktu kurang dari satu hari, tetapi Anda membutuhkan waktu hingga 2 hari untuk mengirim bantuan kepada warga Sri Muda dan masih belum terselesaikan. Sangat lambat," tulis seorang warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI