Kelompok Nadzeya sering dikaitkan dengan oposisi politik Belarusia di tengah tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap perbedaan pendapat setelah pemilihan presiden.
Pemilihan presiden yang digelar tahun lalu tersebut disengketakan setelah Alyaksandr Lukashenka kembali mendapatkan masa jabatan keenam berturut-turut. Politisi dan aktivis oposisi mengatakan pemungutan suara itu dicurangi.
Sejak saat itu, negara Barat menolak untuk mengakui Lukashenka sebagai pemimpin sah Belarusia, dan memberlakukan beberapa sanksi pada rezimnya.
Negara-negara Barat juga menuduh Belarus telah merekayasa masuknya migran di perbatasannya dengan anggota UE Latvia, Lithuania, dan Polandia.