Suara.com - Kementerian Kesehatan menyebut capaian vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun sudah mencapai 500 ribu orang. Angka tersebut dicapai dalam waktu sepekan sejak dimulai pada 14 Desember 2021 di 115 kota/kabupaten di 19 provinsi
"Saat ini pantauan kami di sistem sudah 500 ribu lebih anak yang divaksinasi. Tentu sasaran 26,5 juta masih jauh, tapi ini kan belum semua kabupaten/kota," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam diskusi FMB9-KPCPEN, Senin (20/12/2021).
Dia juga membeberkan dari 100 ribu anak yang divaksin, hanya 2-3 anak yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI.
"Kejadian ikutan pasca imunisasi itu memang ada, data yang kami punya itu 2-3 di antara 100 ribu yang divaksin itu ada KIPI, macam-macam gejalanya dari ringan, sedang, dan mungkin ada yang berat, tapi yang berat jarang sekali," ucapnya.
Baca Juga: Indonesia Terima 482 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca Dari COVAX Facility
Gejala-gejala atau KIPI yang dialami pun masih terhitung ringan dan tidak perlu penanganan medis yang tinggi, Maxi menyebut hal itu biasa dialami bagi sebagian orang.
"Gejalanya mulai dari panas, demam dikit, lebih seperti dermatitis, agak kurang enak badan, dan sakit kepala, jadi KIPI itu hal yang biasa terjadi sesudah anak itu divaksin, begitu juga orang dewasa," paparnya.
Maxi menegaskan vaksinasi anak penting demi menjaga kesehatannya sendiri dan orang lain, sebab anak-anak jika terkena covid-19 memang kesakitannya ringan namun tetap berpotensi menularkan ke orang dewasa atau lansia yang rentan berujung kematian.
"Tujuan vaksinasi itu untuk mencegah sakit, kalau sakitnya kita bisa cegah tentu otomatis mencegah angka kematian, di samping itu tentu yang paling penting bagaimana dilakukan vaksinasi anak sekolah itu dia pulang ke rumah aman, tidak menyebar ke orang tua apalagi kalau ada kakek-nenek di rumah yang lansia," tutup Maxi.
Diketahui, vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai sejak 14 Desember 2021 dengan target jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.
Baca Juga: Menkes Budi: Orang Sudah Disuntik Booster Covid-19 Tetap Bisa Kena Varian Omicron
Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap mulai dari provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60 persen.
Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.
Vaksin yang digunakan untuk sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya Emergency Use Authorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.
Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari.
Sebelum pelaksana vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.
Pelaksanaan vaksinasi anak ini sudah mendapatkan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).