Suara.com - Sekelompok orang membentuk Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Mereka menamakan diri sebagai DPP Front Ganjar-Puan.
DPP Front Ganjar-Puan itu sempat menggelar rapat konsolidasi dengan seluruh pengurus daerah di Bandar Jakarta Summarecon, Bekasi pada Minggu (19/12/2021) kemarin. Tujuan rapat konsolidasi tersebut ialah untuk memantapkan kepengurusan DPP Front Ganjar-Puan se-Indonesia.
Rapat konsolidasi tersebut dihadiri oleh dewan pimpinan daerah atau DPD dan dewan pimpinan cabang atau DPC dari seluruh daerah.
Ketua Dewan Pembina Front Ganjar Puan, Mochtar Mohamad menuturkan, pihaknya mantap mendukung duet Ganjar-Puan pada Pilpres 2024 nanti.
Baca Juga: Survei Charta Politika: Sandiaga Uno Masih Jadi Favorit Publik sebagai Wapres
"Kenapa mengusung Ganjar-Puan, ini untuk menciptakan hattrick di Pemilu Legislatif dan Pilpres 2024," kata Mochtar dalam keterangan persnya, Senin (20/12/2021).
Mochtar mengungkapkan pihaknya optimis mendukung Ganjar-Puan karena melihat beberapa indikator pendukung.
Pertama, mereka melihat kalau Ganjar merupakan kader ideologis Bung Karno. Sementara Puan tak hanya kader ideologis, namun sekaligus juga kader Biologis Bung Karno.
Alasan kedua ialah dikarenakan ambang batas presidential threshold sebesar 20 persen yang menyebabkan PDIP menjadi partai yang mampu mengusung pasangan capres-cawapres sendiri.
Lalu, mereka juga melihat kalau Ganjar dan Puan berduet di Pilpres 2024 maka akan memiliki pengaruh terhadap pemilihan legislatif (Pileg).
Baca Juga: Pendukung PDIP Lebih Pilih Ganjar dan Prabowo Ketimbang Puan di Pilpres 2024
"Efek ekor jas partai yang mengusung kader sebagai calon presiden atau wakil presiden akan berpengaruh terhadap perolehan suara dan kursi di legislatif dan Pilkada," ujar mantan ketua umum Laskar Jokowi tersebut.
Kemudian, mereka juga melihat kalau Ganjar-Puan menjadi pasangan pada Pilpres 2024, maka akan menciptakan kesolidan dari PDIP.
Selain itu, Ganjar dan Puan juga dianggap bisa menjamin akan keberlanjutan keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pemerintahan selanjutnya.
Lalu, Mochtar juga menyebut kalau dalam tradisi PDIP, apabila memasangkan pasangan sesama kader partai akan membangkitkan semangat juang kader dalam meraih kemenangan.
"Tradisi tersebut sudah terbukti di Pilkada Provinsi Bali, kemudian Sulawesi Utara yang mengusung Olly Dondokambey dan Steven Kandow. Pilkada di Jawa Barat juga menghasilkan beberapa daerah yang berasal dari sesama kader PDI Perjuangan, seperti Cirebon, Majalengka, Kuningan dan terakhir Pangandaran pada Pilkada Serentak tahun 2020," pungkasnya.