Dinilai Lebih Nyaman daripada RS, ITAGI Usul Vaksinasi Covid-19 Anak Digelar di Sekolah

Senin, 20 Desember 2021 | 16:07 WIB
Dinilai Lebih Nyaman daripada RS, ITAGI Usul Vaksinasi Covid-19 Anak Digelar di Sekolah
Ilustasi vaksinasi Covid-19 khusus anak-anak. Dinilai Lebih Nyaman daripada RS, ITAGI Usul Vaksinasi Covid-19 Anak Digelar di Sekolah. [ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) meminta vaksinasi Covid-19 terhadap anak dilakukan di sekolah agar memudahkan anak mau disuntik.

Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan psikologis anak saat vaksinasi Covid-19 juga harus dipertimbangkan, sehingga ketika ia disuntik bersama teman-temannya di sekolah suasana akan menjadi lebih menyenangkan.

"Kalau di rumah sakit atau puskesmas kan rasanya 'saya mau diapain kok masuk rumah sakit', kalau di sekolah mereka familiar sekali, apalagi kalau lihat teman-temannya disuntik tidak menangis, dia juga malu kalau mau nangis, jadi hal psikologis ini kita pikirkan juga," kata Sri dalam diskusi FMB9-KPCPEN, Senin (20/12/2021).

Selain itu, saat penyuntikkan vaksin Covid-19 para guru dan orang tua murid pun bisa membantu petugas kesehatan membuat suasana anak menjadi nyaman untuk disuntik.

Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Anak Aman dan Penting Mencegah Kematian Covid-19

"Ini akan memudahkan, dan anak-anak ini bisa diatur datangnya biar tidak bergerombol, jangan ngobrol setelah itu langsung pulang, jadi semua akan lebih mudah," tuturnya.

Namun, dia meminta petugas kesehatan untuk menjaga sterilisasi sekolah setelah proses penyuntikan, agar peralatan medis tidak tercecer yang membahayakan kesehatan warga sekolah.

"Harus juga disediakan sarana untuk kalau terjadi emergency, harus ada oksigen, infus set, dan guru UKS, dan sebagainya," sambung Sri.

Diketahui, vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai sejak 14 Desember 2021 dengan target jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.

Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap mulai dari provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60 persen.

Baca Juga: Kocak! Aksi Wali Kota Tegal Kenakan Seragam SD Saat Cek Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Vaksin yang digunakan untuk sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya Emergency Use Authorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.

Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari.
Sebelum pelaksana vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.

Pelaksanaan vaksinasi anak ini sudah mendapatkan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI