Suara.com - Lembaga Charta Politik Indonesia merilis hasil survei di mana salah satunya ialah untuk mengetahui tokoh mana yang paling banyak dipilih dalam Pemilihan Presiden 2024. Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo paling banyak dipilih responden.
Dalam hasil survei tampak Ganjar menduduki posisi teratas karena dipilih 25,8 persen responden. Sementara yang kedua ialah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dipilih oleh 22,3 persen.
Kemudian untuk posisi ketiga ditempati oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 17,7 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya melihat ketiga nama di atas paling banyak dipilih oleh responden. Angka pemilihnya pun jauh melebih dari tokoh-tokoh yang berada di bawahnya.
Baca Juga: Viral Pemadam Kebakaran Terblokir Parkir Liar saat Darurat, Anies Disentil Warganet
"Kelihatan di papan atasnya ini kuat tiga nama ini karena langsung jomplang," kata Yunarto dalam paparannya secara virtual, Senin (20/12/2021).
Hal tersebut dibuktikan oleh jumlah responden yang memilih Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yakni sebanyak 4,5 persen. Padahal Ridwan Kamil menduduki peringkat empat setelah tiga nama tersebut.
Lebih lanjut ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang dipilih oleh 4 persen responden.
Di bawah Sandiaga terdapat nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (2,3 persen), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,8 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (1,3 persen), Gatot Nurmantyo (1,1 persen).
Kemudian ada nama Muhaimin Iskandar (1,0 persen), Andika Perkasa (0,9 persen), Susi Pudjiastuti (0,9 persen) dan Puan Maharani (0,8 persen).
Baca Juga: Klaim Fokus Kerja jadi Menteri, Sandiaga: Jangan Terpecah Belah oleh Isu Politik 2024
Survei digelar pada 29 November hingga 6 Desember 2021. Sebanyak 1.200 orang mengikuti survei tersebut sebagai responden.
Metode wawancara yang dilakukan ialah secara tatap muka. Sementara untuk mencari hasil survei dilakukan dengan metode pemilihan sampel secara acak.
Ambang batas kesalahan pada survei mencapai 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.