"Diberikan ke aparat penegak hukum?" tanya jaksa.
"Tidak ada," jawab Maskur.
"Uang digunakan untuk apa?" tanya jaksa.
"Untuk kepentingan pribadi," jawab Maskur.
"Apa saja? Beli emas? DP mobil dan cicilan mobil?" tanya jaksa.
"Iya," jawab Maskur.
"Ada dibagikan kepada para penyanyi?" tanya jaksa Lie.
"Tidak, tapi untuk kepentingan waktu direncana wali kota," jawab Maskur.
Jaksa KPK lalu membacakan BAP Maskur nomor 9.7.
Baca Juga: Ngaku Diminta Azis Amankan Kasus di KPK, Advokat Maskur: Saya Hanya Kutip Perkataan Robin
"Saat itu saya terima dalam bentuk 'cash' mata uang rupiah sebesar Rp 800 juta, yang di dalam sini tertulis Rp 950 juta karena lupa tepatnya dapat berapa," ungkap jaksa.