Puncak Peringatan HKSN 2021, Mensos Ingatkan Masyarakat Bahaya Global Warming

Senin, 20 Desember 2021 | 12:43 WIB
Puncak Peringatan HKSN 2021, Mensos Ingatkan Masyarakat Bahaya Global Warming
Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional 2021 di Kepulauan Bangka Belitung. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini menghadiri acara puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diselenggarakan di Lapangan Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Senin, (20/12/2021).

Dalam sambutannya, Risma mengingatkan masyarakat akan bahaya global warming. Kata Risma, global warming memberikan dampak kerugian yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat. Sebut saja, bencana yang terjadi hampir di seluruh pelosok negeri yang tidak lain merupakan akibat dari global warming.

"Namun, kita bisa membantu mengurangi dan mengatasi dampak bencana bagi masyarakat dengan bergandeng tangan bersama-sama,"ucap Risma.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dan jajaran, Walikota Pangkal Pinang, Maulan Aklil dan jajaran, Forkompimda Kota Pangkal Pinang, perwakilan dari daerah, pejabat Eselon l dan II Kemensos, Staf Khusus Mensos, dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Sosial.

Baca Juga: Mensos Yakin Gotong Royong Mampu Atasi Masalah Seberat dan Sesulit Apapun

Pada kesempatan tersebut, Risma juga menekankan, selain bencana alam, bencana non alam juga tidak kalah serius dampaknya. Seperti pandemi Covid-19 yang hari ini masih melanda dunia.

Menurut Risma, pandemi Covid-19, sudah berlangsung hampir dua tahun, tak hanya merenggut ribuan nyawa, tapi juga memberi efek domino yang besar di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Khususnya sektor ekonomi yang terdampak pada pengurangan jam kerja, bahkan sampai kehilangan pekerjaan karena sejumlah perusahaan melakukan efisiensi untuk bertahan di tengah pandemi.

Namun, di balik pandemi, ia melihat betapa kuatnya kerja sama dan solidaritas masyarakat Indonesia, sehingga pandemi berhasil dikendalikan.

"Semua eleman masyarakat bahu membahu, menyumbangkan tenaga, pikiran, waktu, harta, bahkan nyawa, untuk menyelamatkan mereka yang terinfeksi Covid-19 dan mencegah penyebarannya. Juga membantu mereka yang terdampak secara ekonomi," katanya.

Kepada hadirin, Risma juga meminta perhatian terhadap situasi global yang semakin kompetitif yang kini kita hadapi. Untuk memenangkan persaingan, kata kuncinya tetap sama, kita harus kembali memperkuat kebersamaan, persatuan dan kesetiakawanan.

Baca Juga: Oktria, Anak Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan Pemilik Suara Emas

"Jangan terkotak-kotak. Mari kita bergotong-royong dan bersama-sama untuk mengatasi berbagai tantangan. Dengan kekurangan yang kita miliki, jalan keluarnya adalah dengan berkerja sama," katanya.

Ia sangat bersyukur, semangat atau solidaritas yang tinggi dan bergotong-royong itu, sudah terpatri di lubuk hati dan sanubari seluruh lapisan masyarakat Indonesia, sejak zaman perjuangan hingga berdirinya negara ini. Bahkan, semangat itu tak pernah luntur hingga saat ini, sehingga persoalan seberat dan sesulit apapun bisa diselesaikan.

"Kita semua terpanggil untuk menyingsingkan lengan baju, menyumbangkan tenaga, pikiran, dan apapun yang kita punya untuk saling membantu saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air," ujar Risma.

Risma pun mengenang saat ia menghadapi berbagai keadaan sulit saat diamanahkan memimpin Kota Surabaya. Namun dengan gotong royong dan kebersamaan, semua masalah bisa diatasi.

Dalam kesempatan yang sama, Erzaldi mengaku bangga menjadi tuan rumah peringatan HKSN tahun 2021. Erzaldi menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas berbagai program yang sudah berjalan selama HKSN tahun ini.

Menggarisbawahi arahan Risma, ia menyatakan, di tengah-tengah berbagai capaian, tidak dipungkiri banyak saudara-saudara kita yang masih kekurangan. Berbagai bencana juga berdampak pada berkurang atau hilangnya kesempatan masyarakat memperoleh penghasilan.

"Mari kita eratkan gotong royong, kerja sama, dan kebersamaan sebagai kekuatan untuk mengatasi berbagai tantangan," katanya.

Sekadar informasi, Tahun 2021 merupakan peringatan HKSN ke-64. Tema yang diusung adalah "HKSN: Perkokoh Solidaritas Sosial Indonesia Sejahter"


Tema tersebut secara umum dapat dimaknai bahwa di tengah pandemi Covid 19, perlu dijalin solidaritas memperkuat ketahanan sosial. Tahun ini, kesetiakawanan dipandang sebagai modal sosial mewujudkan Indonesia tangguh dan Indonesia tumbuh. HKSN juga diharapkan dapat memperkuat integrasi sosial, berkomitmen memecahkan tantangan bersama, menuju Indonesia Sejahtera.

Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan penganugerahan Satya Lencana Kebhaktian Sosial oleh Mensos kepada 11 tokoh yang dinilai memberikan kontribusi nyata dalam agenda penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Mereka adalah Bupati Bombana H. Tafdil, Bupati Hulu Sungai Selatan Achmad Fikry, Bupati Sumbawa Barat, W. Musyafirin, Walikota Banjarbaru (alm) Nadjmi Adhani, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat, Antonius Freddy Romy, Dokter Umum/Case Manager RSUD Wamena Provinsi Papua, Maria Louisa Rumateray, Pendiri Agro Edu Wisata Eptilu Kabupaten Garut, Prov. Jawa Barat Rizal Fahreza, Penggiat Sosial Penanganan ODGJ Sinau Hurip Kabupaten Pati Prov. Jawa Tengah Heni Mustikaningati, Guru/Pendiri Yayasan Anugerah Rumah Cinta Karanganyar Kabupaten Karanganyar, Prov. Jawa Tengah Eko Setiyoasih, Pekerja Sosial Masyarakat Kelurahan Marunda Kecamatan Cilincing, Kota Adm Jakarta Utara, Prov. DKI Jakarta Juwadi, Penggagas dan Penanggung Jawab GESER/WWF, Social Development Specialist Kab. Lembur Tengah, Prov. Nusa Tenggara Timur Zakarias Atapada.

Kegiatan HKSN sudah dimulai di sejumlah daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dalam berbagai aktivitas yang bernuansa penguatan kesetiakawanan sosial.

Risma telah tiba di Kepulauan Babel dan langsung menggelar sejumlah kegiatan. Minggu pagi, Risma meninjau dan meresmikan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kampung Tanjung Laut. Rutilahu itu akan dibuat menjadi rumah layak huni.

Dari sini, Risma menghadiri peringatan puncak Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS) di Lapangan Gelora Muntok, Bangka Barat.

Dari lapangan Gelora Muntok, Risma juga menyempatkan diri mengunjungi Bukit Menumbing, lokasi bersejarah. Di bukit itulah Bung Karno hidup dalam pengasingan dan bersama tokoh bangsa Indonesia lainnya, mematangkan rencana sebelum berunding dengan Belanda pada perjanjian Roem Royen dan Konferensi Meja Bundar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI