Suara.com - Hilangnya pesawat Malaysia MH370 hingga kini masih menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di era modern.
Pesawat tersebut menghilang dari radar pada 8 Maret 2014, tidak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Apa yang terjadi pada pesawat Boeing 777-200ER dan 239 orang di dalamnya hingga kini masih belum diketahui secara gamblang. Oleh sebab itu, hilangnya MH370 memicu perburuan pencarian kebenaran.
Menyadur Express.co.uk, Senin (20/12/2021), Andre Milne dari Unicorn Aerospace percaya bahwa dia dan timnya hampir memecahkan misteri hilangnya MH370.
Baca Juga: Kalah 1-4, Pelatih Malaysia Akui Timnya Sulit Imbangi Indonesia
Milne mengungkapkan jika dia telah menemukan citra satelit dari apa yang dia gambarkan sebagai dampak peristiwa di dalam hutan Kamboja.
Dia mengatakan kepada Express.co.uk bahwa telah melakukan referensi silang gambar dengan kontaknya di Pentagon AS dan Gedung Putih, dan bermaksud meluncurkan misi pengintaian helikopter pada awal tahun 2022.
Komunike terakhir awak pesawat MH370 direkam di atas Laut Cina Selatan, sekitar 38 menit setelah lepas landas.
Tak lama setelah itu, pengendali lalu lintas udara kehilangan jejak pesawat tetapi masih dilacak oleh radar militer selama sekitar satu jam.
Data radar menunjukkan pesawat menyimpang dari rute yang direncanakan dan menghilang sekitar 200 mil ke arah barat laut Pulau Penang, Malaysia.
Baca Juga: Libas Malaysia 4-1, Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal AFF 2020
Milne percaya pesawat itu mungkin jatuh di atas Kamboja, yang terletak di timur laut Malaysia, di antara Thailand dan Vietnam.
Anggapan Milne tersebut muncul setelah ada beberapa bukti menunjukkan bahwa pesawat MH370 terakhir kali di-ping ke seluruh negeri tetapi informasi itu awalnya diabaikan.
"Kontak Pentagon kepada saya pada dasarnya memerintahkan untuk membentuk tim pengintaian rahasia di lapangan sesegera mungkin," jelas Milne.
"Dua tim akhirnya dibentuk oleh kru pengintai rahasia terbaik yang pernah saya tangani yang setelah berbulan-bulan perencanaan pergi ke hutan Kamboja Senin lalu, dan menetapkan lokasi kecelakaan hampir tidak mungkin untuk dicapai dengan berjalan kaki dan kemudian dikirim drone pengintai untuk mengkonfirmasi keadaan lokasi kecelakaan yang sekarang telah sepenuhnya ditumbuhi vegetasi hutan," sambungnya.
"Artinya, satu-satunya cara seseorang mencapai lokasi itu sekarang adalah dengan helikopter pengintai. Itu sedang dikerjakan sekarang," tegasnya.
Milne juga mengungkapkan jika dirinya akan akan menghubungi intel militer China, Rusia dan AS dan meminta sapuan penginderaan jauh dari luar angkasa.
Sapuan tersebut, Milne menjelaskan, untuk melihat massa aluminium dan titanium yang dicurigai di tanah yang berada di bawah kanopi hutan.
"Saya ingat bahwa sinyal terakhir yang sebenarnya diterima dari MH370 ke Kontrol Operasi Malaysia sebenarnya dari Kamboja, tetapi secara keliru diabaikan karena dugaan data Samudera Hindia Selatan Inmarsat dianggap lebih dapat diandalkan, yang kita semua tahu sekarang bagaimana misi pencarian MH370 berakhir dan gagal total," jelas Mine.
Menurut Milne, gambar satelit yang dia bagikan menunjukkan sebelum dan sesudah dari sebuah lokasi yang dikalaim tempat kecelakaan. Dia juga percaya gambar-gambar itu, jika dibandingkan, mengungkapkan sesuatu yang melanda bagian hutan tersebut.
Gambar lain yang dia bagikan, tampak menunjukkan tata letak Boeing 777 skala 1:1 ke lokasi, yang menurut Milne cocok dengan ukuran skala Malaysia Flight MH370.
Laporan tahun 2018 tentang hilangnya MH370 oleh Kementerian Transportasi Malaysia banyak yang diragukan, tetapi menghasilkan penerapan protokol keselamatan yang diharapkan akan mencegah tragedi serupa lainnya terjadi.
Banyak peneliti percaya bahwa pesawat MH370m jatuh ke laut. Potongan-potongan pesawat potensial juga dilaporkan banyak ditemukan di sepanjang pantai.
Laporan pada tahun 2018 tidak mengesampingkan adanya campur tangan tidak sah oleh pihak ketiga.