Suara.com - Terdakwa eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin bakal menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Senin (20/12/2021). Agendanya pemanggilan sejumlah saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Sejumlah saksi yang dipanggil yakni, eks penyidik KPK dari unsur Polri AKP Stepanus Robin Pattuju, advokat Maskur Husein, dan Sebastian D Marewa.
Mereka akan bersaksi dihadapan majelis hakim terkait perkara yang menjerat Azis dalam kasus suap penanganan perkara di Lampung Tengah yang tengah diusut KPK.
"Rencana saksi-saksi Stepanus robin, Maskur husain, dan Sebastian D. Marewa," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dikonfirmasi, Senin (20/12/2021).
Baca Juga: Azis Syamsuddin Tantang Saksi Sumpah Mubahalah, Ini Reaksi KPK
Dalam dakwaan Jaksa KPK, Azis dinyatakan telah menyuap Stepanus Robin hingga mencapai miliaran rupiah. Uang itu bertujuan agar KPK tidak melakukan penyidikan dalam perkara kasus korupsi di Lampung Tengah tahun 2017.
"Terdakwa Azis memberikan uang secara bertahap yang seluruhnya mencapai jumlah Rp3.099.887.000 dan USD36 ribu," kata Jaksa KPK Lie Putra di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Senin (6/12/2021).
Azis bersama Aliza mengetahui dirinya diduga terlibat dalam perkara Lampung Tengah. Sehingga, keduanya mencari pihak yang dapat membantu agar kasus tersebut tidak naik ke tahap penyidikan oleh KPK.
Hingga akhirnya, Azis meminta bantuan kepada eks Penyidik KPK Stepanus Robin. Di mana Azis mengenal Robin berawal dari anggota Polri bernama Agus Supriyadi.
Jaksa Lie menyebut Robin juga sudah beberapa kali datang ke rumah dinas Azis Syamsuddin. Dimana pada Agustus 2020 Robin didampingi oleh advokat Maskur Husein bertemu Azis di kediamannya, Jalan Denpasar Raya, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Adik Eks Bupati Lampung Utara Segera Diadili Di PN Tipikor Lampung
Dalam perjumpaan itu, Robin dan Maskur siap membantu Azis. Dimana, Azis diminta siapkan uang sebesar Rp4 miliar agar tidak terseret dalam kasus Lampung Tengah.
Azis didakwa pasal 5 ayat 1 huruf a Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001.
Kedua, Azis juga dijerat Pasal 13 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001.