75 Gempa Bumi Terjadi di Sorong Dalam Sehari, BMKG: Akibat Sesar Lokal

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 20 Desember 2021 | 07:40 WIB
75 Gempa Bumi Terjadi di Sorong Dalam Sehari, BMKG: Akibat Sesar Lokal
Anggota Satuan Tugas Terpadu melakukan evakuasi korban bencana alam saat simulasi tanggap darurat di Pantai Saoka Kota Sorong, Papua Barat, Senin (4/3/2019). Kegiatan tersebut untuk memberikan edukasi, informasi dan solusi bagi masyarakat pesisir pantai saat menghadapi bencana alam gempa bumi dan tsunami, sekaligus melatih kesiap siagaan Satgas Terpadu bencana saat musibah terjadi. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/ama. (ANTARA FOTO/OLHA MULALINDA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 75 gempa bumi terjadi di wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat dalam sehari. Tercatat gempa terjadi sejak Minggu (19/12) pagi hingga tengah malam.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang S Prayitno, mengatakan bahwa gempa bumi tektonik terbesar berkekuatan magnitufdo (M) 5,5 di wilayah itu diiikuti gempa bumi susulan sebanyak 75 kali.

Bambang menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,3.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,58° LS ; 131,57° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 km arah timur laut Kota Sorong, Papua Barat pada kedalaman 32 km," ujar Bambang, dalam rilis yang diterima di Sorong, Senin (20/12/2021).

Baca Juga: Sejumlah Daerah di Indonesia Ini Bakal Diguyur Hujan, Waspada Banjir Rob

Jenis dan mekanisme Gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar geser mendatar atau strike slip fault.

Dampak guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Sorong, IV MMI. Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan dan observasi muka laut menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi susulan hingga hari Minggu (19/12) 2021 malam hari menunjukkan adanya 75 kali aktivitas gempa bumi susulan aftershock dengan magnitudo M1,9 - M4,9, demikian Bambang S Prayitno. (Antara)

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Pelabuhan Merak dan Daerah Pesisir Banten 20 Desember 2021

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI