Cegah Penyebaran Varian Omicron, Belanda Kembali Berlakukan Pembatasan Ketat

Minggu, 19 Desember 2021 | 10:27 WIB
Cegah Penyebaran Varian Omicron, Belanda Kembali Berlakukan Pembatasan Ketat
Ilustrasi covid-19 (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belanda kembali memberlakukan penguncian ketat mulai Minggu (19/12/2021) untuk mengekang penyebaran varian Omicron.

Menyadur Sky News Minggu (19/12/2021) Belanda akan menutup toko-toko, bar, restoran, dan tempat umum lainnya yang tidak begitu penting.

Perdana Menteri Mark Rutte mengumumkan jika sekolah juga akan ditutup mulai Senin (20/12/2021), dan penguncian akan berlangsung hingga setidaknya 14 Januari.

"Itu tidak dapat dihindari karena gelombang kelima yang disebabkan oleh varian Omicron yang menimpa kita," jelas Mark Rutte.

Baca Juga: Lebih dari 100 Orang Positif, Pesta Fans Taylor Swift Jadi Sumber Penularan Covid-19

Pemerintah Belanda belum sepenuhnya mengungkapkan ketentuan pembatasan terbaru. Namun, media lokal melaporkan bahwa salon dan pusat kebugaran juga akan ditutup.

Toko-toko, bar, dan restoran sudah dikenakan aturan jam malam yang mulai berlaku dari pukul 05.00 sore hingga 05.00 pagi.

Sebelumnya, Institut Kesehatan Masyarakat Nasional Belanda (RIVM) melaporkan total lebih dari 2,9 juta kasus Covid-19 sejak awal pandemi dengan 20.420 kematian.

RIVM juga melaporkan ada 14.616 infeksi baru dalam 24 jam.

Selain Belanda, Prancis, Siprus, dan Austria juga memberlakukan pembatasan perjalanan yang cukup ketat. Bahkan Paris membatalkan pesta kembang api di Malam Tahun Baru.

Baca Juga: Duh, Varian Omicron Diprediksi Bakal Jadi Penyebab Kasus COVID-19 Terbanyak di Eropa

Pemerintah Denmark juga menutup teater, ruang konser, hingga taman hiburan dan museum selama musim liburan Hari Raya Natal.

Menteri kesehatan regional Jerman juga mendesak pemerintah nasional untuk memperkenalkan aturan yang lebih ketat pada orang yang datang dari Inggris.

Prancis juga melarang pelancong dari Inggris memasuki negaranya tanpa alasan yang kuat, demi mencegah penyebaran varian Omicron.

Di Inggris, tekanan meningkat dari para biarawan yang menuntut untuk memberlakukan pembatasan agar varian Omicron tidak menyebar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI