Suara.com - Miss Universe Jepang, Juri Watanabe dikecam di negaranya sendiri karena menggunakan kimono yang menurut budaya, hanya dipakai oleh orang yang sudah meninggal.
Menyadur SoraNews24 Sabtu (18/12/2021), kostum itu dengan konsep “budaya fesyen Harajuku Jepang”.
Inspirasi desain menuai masalah karena gagal memamerkan kostum nasional pada dunia dan malah manghantam stereotip di Jepang dengan cara yang salah.
Komentator mencatat sosok kucing cosplay Sailor Moon berperan dalam citra stereotip "Jepang Keren" dan yang lain tidak menyukai tato "", kanji untuk "Jepang", ditulis di dada model.
Baca Juga: Bentuk Tubuh Miss Universe Thailand Jadi Sorotan, Pernah Dianggap Tak Sesuai Standar
Netizen lainnya mempermasalahkan bendera Jepang di lengan baju dan lambang krisan Keluarga Kekaisaran.
Hal lain yang mengganggu orang adalah cara kimono melipat di atas dada model dari arah kanan ke kiri, yang hanya terlihat pada kimono orang yang sudah meninggal.
“Yah — beginilah cara orang yang sudah meninggal memakai kimono; Lambang krisan eksklusif untuk Kaisar; Tato adalah tabu di Jepang.”
“Jangan menghina Jepang!! Jangan menghina Istana Kekaisaran Jepang!! Jangan menghina Kimono!!”
“Ini adalah gaya yang dikenakan oleh almarhum, sehingga banyak orang Jepang merasa sangat tidak nyaman. Apakah dia sudah mati?”
Baca Juga: Profil Harnaaz Sandhu, Sang Pemenang Miss Universe 2021
“Saya dapat merasakan bahwa desainer memiliki rasa hormat dan kekaguman yang besar terhadap budaya Jepang, tapi tampaknya ada pemahaman yang buruk tentang itu…”
Kostum itu rupanya tak dirancang oleh orang Jepang. Adalah desainer Israel Aviad Arik Herman yang mengerjakannya untuk memperingati ulang tahun ke-70 hubungan diplomatik Jepang dan Israel.
Kedutaan Besar Israel di Jepang memposting foto kostum ini, bersama dengan perancangnya, pada 2 Desember, yang menunjukkan mereka tidak memiliki masalah dengan desainnya.