Suara.com - Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Profesor Henry Subiakto menyampaikan pernyataan bahwa ia hendak berhenti dari jabatan di pemerintahan pada tahun depan.
Sebelumnya, ia ramai disorot publik karena disebut menyebarkan hoaks mengenai sebuah foto seorang gadis kecil yang viral di media sosial.
Lewat sebuah cuitan di akun Twitternya, Henry menyebut bahwa tahun depan ia hendak berhenti dari jabatan yang diemban di pemerintahan.
Ia mengaku rindu dengan dunia kampus yang membuatnya tak lagi dibebani dengan sebutan pejabat dan lain sebagainya.
Baca Juga: Viral Suyanto Warga Lamongan Bakal Serahkan Pesawat Buatannya ke Pemerintah
"Tahun depan saya memutuskan akan berhenti dari jabatan di pemerintah. Saya rindu sebagai orang kampus, yang tidak perlu dibebani dengan sebutan pejabat dll. Saya akan lebih bebas suarakan kecintaan saya pada negeri ini, menggadapi mereka yang perilaku dan ucapannya merugikan bangsa besar ini," tulis Henry dikutip Suara.com, Jumat (17/12/2021).
Lebih lanjut, Henry Subiakto menyebut bahwa media sosial dipenuhi dengan beragam karakter manusia. Ia lantas menyinggung soal orang-orang yang hobi menyerang pihak lain.
"Medsos itu dipenuhi manusia macam-macam. Ada yang rasional, ada yang suka bersyukur. Ada yang selalu kecewa. Ada yang iseng. Ada yang hobi nyerang. Presiden, Menteri, KASAD, tokoh, hingga orang biasapun diserang selama tidak sepikiran, atau bukan di pihaknya. Jadi santai saja dengan medsos. Yuk ngopi sore," tulisnya.
Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga menjadi sorotan publik karena sebuah foto yang ia unggah. Hal itu disorot karena dinilai tak sesuai dengan fakta yang ada.
Pada unggahan tersebut, Prof Henry Subiakto melampirkan sebuah foto anak kecil yang ia sebut kehilangan ibunya karena perang saudara di Irak.
Baca Juga: Teknologi Huawei Dituding Bantu Pemerintah China Awasi Uighur
"Anak ini rindu ibunya yang telah tiada karena perang saudara di Irak. Ia melukis di lantai dan tidur di atasnya," kata Henry sebagai keterangan, pada Kamis (16/12/2021).
Namun ternyata, narasi yang disampaikan oleh Henry Subiakto sama sekali tidak sesuai dengan foto. Oleh sebab itu banyak pihak menyudutkan Henry sebagai penyebar hoaks meskipun ia telah mengakui kesalahan informasi yang ia tulis dan berterima kasih sudah dikoreksi.