Pada tahap awal, penyiapan command center fokus pada penyiapan SDM dan sistem. Dalam waktu kedepan, Mensos memastikan akan menambah dukungan peralatan.
“Saat ini untuk daerah bencana, kami menggunakan Rig. Tapi ke depan akan didukung dengan satelit,” katanya.
Rig adalah alat komunikasi berbentuk base station yang dapat dijadikan sebagai base station dan dapat juga dijadikan sebagai alat komunikasi bergerak ( mobile station).
Mensos berharap, masyarakat harus menjadi bagian aktif dari lalu lintas komunikasi dalam penanganan bencana. Untuk keperluan itu, command center bisa menjadi jembatan. Hal ini dimungkinkan, sebab informasi cuaca dari BMKG didiseminasikan melalui citra satelit.
“Saya ingin pantauan dari citra satelit bisa tersampaikan ke masyarakat. Sehingga ancaman bencana bisa diantisipasi. Apalagi kita ada Tagana di tiap wilayah, sehingga dengan adanya informasi dari citra satelit bisa menggerakkan tenaga kita seperti Tagana untuk cepat melakukan evakuasi atau perlindungan warga yang terancam,” kata Mensos.
Dalam kesempatan sama, Sekjen Kemensos Harry Hikmat mengaku bangga dengan ide brilian dari Mensos Risma. Selama ini menurut Harry Hikmat perlu terobosan dalam penanganan berbagai masalah warga yang terjadi di beberapa lokasi berbeda.
“ Command center berfungsi sebagai media terintegrasi menampung pengaduan masyarakat serta menyalurkannya kepada para pemangku kepentingan untuk segera mendapatkan solusi. Karena di sini merupakan pusat komando untuk merespon kejadian bencana ataupun permasalahan sosial lainnya,” katanya.
Command center didesain untuk melayani berbagai laporan masyarakat tentang kedaruratan dari masalah konflik sosial, bencana alam, bantuan sosial yang tidak tepat sasaran ataupun masalah kedaruratan lainnya.
Pelatihan petugas command center dilaksanakan pada 16-19 Desember 2021, di Gedung Aneka Bhakti Cawang Kencana, Jakarta Timur. Para petugas command center telah mengikuti asesmen psikologis hasil kerjasama Kementerian Sosial dengan LP3T Unair Surabaya.
Baca Juga: Mensos Berikan Pelatihan Kewirausahaan kepada Pemuda Papua
Total petugas command center Kementerian Sosial yang akan mengikuti pelatihan 63 orang. Yakni dari Unit Kerja Eselon I Sekretariat Jenderal sebanyak 11 orang, Inspektorat Jenderal 8 orang, Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin 10 orang, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial 8 orang, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial 11 orang, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial 9 orang dan Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial 6 orang.