Suara.com - Kasus pertama varian Omicron telah terjadi di Indonesia. Terlepas dari kabar ini, apakah kalian tahu bagaimana asal usul nama Omicron pada varian terbaru virus corona ini?
Banyak orang yang penasaran, mengapa varian Virus Corona B.1.1.529 yang merupakan hasil mutasi dari virus SARS-CoV-2 diberi nama Omicron oleh WHO? Seperti apa asal usul nama Omicron selengkapnya? Simak ulasan menariknya di bawah ini.
Melansir sebuah unggahan di akun Instagram @pandemictalks, WHO menamai Virus Corona varian B.1.1.529 dengan nama Omicron karena untuk menghormati Presiden China Xi Jinping. Bagaimana bisa asal usul nama Omicron dikaitkan dengan Presiden Xi Jinping?
Asal Usul Nama Omicron
Baca Juga: Omicron Sudah Masuk Indonesia, Kurangi Acara Kumpul-kumpul
Alasan untuk menghormati Xi Jinping tersebut hanya merupakan salah satu alasan WHO. Masih ada beberapa alasan pemberian nama Omicron untuk varian B.1.1.529.
Perlu diketahui bahwa Omicron adalah bahasa Yunani. Seperti nama varian Virus Corona sebelumnya, WHO memang mengambil nama-nama itu dari alphabet. Sebut saja varian Delta, Alpha, Beta, hingga Gamma.
Lantas, mengapa WHO tidak memberi nama Nu atau Xi bagi varian B.1.1.529, padahal pada abjad Yunani, Omicron itu setelah Nu dan Xi? Ternyata, arti Omicron atau ‘O Micron’ dalam bahasa Yunani adalah ‘kecil’.
Abjad ini merupakan kebalikan dari abjad ke-24 yaitu ‘O Mega’ yang berarti ‘besar’. Ada beberapa alasan WHO tidak memberi nama ‘Nu’ ataupun ‘Xi’ bagi B.1.1.529.
- Sebelumnya, WHO menamai varian Virus Corona dengan ‘Mu’, maka untuk mencegah kebingungan dalam mengejanya, WHO melewatkan ‘Nu’. Pasalnya, penyebutan ‘Nu’ mirip dengan ‘Mu’.
- WHO melewatkan ‘Xi’ karena cukup banyak orang di dunia bernama ‘Xi’ meski hanya bunyi awalan. Selain itu juga untuk menghormati Presiden China Xi Jinping.
- Nama Omicron memudahkan peneliti saat melakukan penelitian. Selain itu juga memudahkan saat memberi keterangan kepada publik dibanding menyebut nama asal virus ditemukan.
Apapun namanya, dan bagaimanapun asal usul nama Omicron, yang paling penting adalah kita harus selalu waspada. Satgas Penanganan Covid-19 BNPB kembali memberikan himbauan tegas kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi mobilitas jelang periode libur pergantian tahun.
Baca Juga: Bicara soal Karantina dan Lolosnya Omicron, Prof Zubairi: Percuma Kalau Ada Cawe-Cawe
Imbauan ini dilontarkan menyusul pantauan terhadap tren pergerakan yang menanjak dalam periode 3-4 bulan terakhir. Mengacu data Google Mobility Index, mobilitas masyarakat terus naik dari bulan ke bulan dalam periode tersebut.
Hal yang membuat was-was adalah kenaikan mobilitas banyak terjadi di tempat-tempat transit. Seperti di terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan menuju luar kota atau luar negeri juga mengalami peningkatan dan berpotensi terjadi penyebaran covid-19.
Sebelumnya, Indonesia telah mendeteksi virus covid-19 varian Omicron pertama kali pada seorang pekerja kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada tanggal 15 Desember 2021. Hal ini diumumkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada tanggal 16 Desember 2021.
Selain seorang positif yang terinfeksi varian Omicron dan hasil pemeriksaan PCR terbaru sudah negatif. Namun setidaknya ada 5 kasus probable yang masih menjalani karantina di Wisma Atlet dan juga di Manado Sulawesi Utara.
Kabar varian Omicron masuk Indonesia ini menjadi peringatan untuk masyarakat agar tidak abai dengan protokol kesehatan. Seperti itulah penjelasan asal usul nama Omicron yang diberikan untuk virus covid-19 varian terbaru.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama