Bicara soal Karantina dan Lolosnya Omicron, Prof Zubairi: Percuma Kalau Ada Cawe-Cawe

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 17 Desember 2021 | 13:06 WIB
Bicara soal Karantina dan Lolosnya Omicron, Prof Zubairi: Percuma Kalau Ada Cawe-Cawe
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban angkat bicara terkait kasus pertama virus Corona Varian Omicron di Indonesia yang diumumkan pada hari Kamis (16/12/2021).

Lewat beberapa cuitan di akun Twitternya, Prof. Zubairi Djoerban menyoroti soal karantina dan juga lolosnya varian Omicron masuk ke Indonesia.

Prof Zubairi menyebut efektivitas karantina tak lepas dari kepatuhan orang yang mengawasi dan diawasi. Ia juga menegaskan aturan karantina yang baik akan percuma jika ada pihak nakal yang ikut campur di belakangnya.

"Bicara efektivitas karantina adalah bicara tentang patuhnya orang yang mengawasi dan diawasi. Meski aturan bagus, bakal percuma kalau ada cawe-cawe di belakangnya," tulisnya dikutip Suara.com, Jumat (17/12/2021).

Baca Juga: Temuan Baru, Varian Omicron 70 Kali Lebih Cepat Berkembang Biak di Saluran Udara

Lebih lanjut Prof Zubairi juga berharap adanya kasus pertama Omicron ini mampu menjadi momentum untuk membuat perbaikan.

"Semoga, adanya kasus pertama omicron ini akan jadi momentum perbaikan bagi kita semua. Itu harapan saya. Bismillah," lanjutnya.

Cuitan Profesor Zubairi Djoerban soal karantina dan varian omicron (twitter)
Cuitan Profesor Zubairi Djoerban soal karantina dan varian omicron (twitter)

Pada cuitan sebelumnya, Prof Zubairi menyoroti soal karantina dan lolosnya Omicron. Ia menyebutkan empat poin terkait hal tersebut.

"Karantina dan lolosnya omicron: -Karantina itu meminimalkan penularan. Tidak 100% menghambat. -Amerika itu seminggu, ternyata masih bobol. Sepuluh hari tentu lebih baik. -Masa inkubasi virus dapat bervariasi untuk tiap orang. -Kemungkinan false negative ya atau Rp40 juta," tulisnya.

Diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama varian Omnicorn hari ini, Kamis (16/12/2021). 

Baca Juga: Muncul Omicron, DPR Minta Testing Dan Tracing Covid-19 Di RSD Wisma Atlet Lebih Masif

Orang pertama di Indonesia yang terkonfirmasi positif varian baru Covid-19  tersebut merupakan salah satu petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covvid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Dalam keterangan persnya, Menkes mengungkap bahwa kasus tersebut terdeteksi pada Rabu malam, (15/12/2021), setelah petugas berinisial N tersebut menjalani tes PCR pada 8 Desember 2021 lalu.

"Kemenkes tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien berisial N terkonfirmasi Omnicorn pada tanggal 15 Desember 2021. Data-datanya juga sudah kami double check dan konfirmasikan ke Gisaid dan sudah dikonfirmasikan kembali dari gisaid bahwa memang data ini adalah data sequencing omnicorn," ungkapnya.

Lebih lanjut, Menkes mengatakan, saat petugas kebersihan tersebut saat ini tengah melakukan isolasi di RSD Covid-19 Wisma Atlet. Meski terkonfirmasi Omnicorn, pasien itu sama sekali tak menunjukkan gejala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI